KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) berencana untuk melakukan penambahan kegiatan usaha.

Melansir keterbukaan informasi tanggal 24 Juni, WTON berencana untuk melakukan penambahan kegiatan usaha dengan kode KBLI 43211. Yaitu, bidang usaha pembangunan dan pemasangan instalasi tenaga listrik atas instalasi penyediaan tenaga listrik.

Direktur Utama WTON, Kuntjara menyebutkan, aksi itu sebagai langkah ekspansi WIKA Beton guna memenuhi persyaratan tender dan memperluas layanan ke sektor instalasi listrik.

Badan Usaha Patuh, Pekerja Terlindungi JKN

Penambahan kegiatan usaha ini dilatarbelakangi dari inisiatif perseroan untuk terus berupaya tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan dukungan yang optimal bagi pemegang saham.

Baca Juga: Hasil RUPST WIKA Beton (WTON): Bagi Dividen Tunai Rp 6,53 Miliar dan Rombak Komisaris

"Adapun, contoh kegiatan yang akan perseroan jalankan melalui kegiatan usaha KBLI 43211 yaitu guna keikutsertaan dalam mengikuti tender atas pelaksanaan proyek-proyek pengadaan tiang listrik beton yang di dalamnya termasuk pengerjaan pemasangan/instalasi listrik," ujarnya dalam keterbukaan informasi tersebut.

Demi menjalankan rencana tersebut, WTON pun bakal menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Kamis (26/6) besok. Agendanya adalah meminta persetujuan para pemegang saham atas langkah korporasi perseroan.

Menurut Kuntjara, peluang pengembangan usaha beton pracetak tiang beton untuk instalasi listrik di Indonesia memiliki prospek yang sangat baik. 

Potensi ini mencakup permintaan untuk tiang beton yang digunakan dalam pembangunan jaringan distribusi listrik, yang jumlahnya sangat besar seiring dengan berkembangnya proyek-proyek kelistrikan di seluruh penjuru Indonesia.

Baca Juga: Hadapi Efisiensi Belanja Infrastruktur, Wika Beton Siapkan Strategi Bidik Pasar Lain

Upaya WTON dalam menambah kegiatan usaha itu sudah melalui proses studi kelayakan dan sampai saat ini diakui perseroan belum menerima keberatan apa pun.

"Potensi pasar tiang beton untuk instalasi listrik diperkirakan mencapai miliaran rupiah per tahun, mengingat kebutuhan akan tiang beton berkualitas tinggi untuk mendukung distribusi listrik yang stabil," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News