Waskita divestasi tol berskema penawaran langsung



KONTAN.CO.ID - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) masih tetap berencana melakukan divestasi 10 ruas tol miliknya setelah mekanisme tender dibatalkan. Emiten pelat merah ini akan melakukan divestasi dengan skema one on one (penawaran langsung).

Muhammad Choliq, Direktur Utama Waskita mengatakan, pihaknya lebih yakin skema one on one bisa berhasil karena beberapa investor yang semula ikut dalam mekanisme tender masih berencana ikut mengincar tol Waskita dengan mekanisme yang baru tersebut.

"Jasa Marga tetap mengatakan minat untuk masuk melalui mekanisme yang baru ini. Begitu juga dengan Astratel," kata Choliq di Jakarta, Senin (18/9).


Dari 10 ruas tol yang akan didivestasi tersebut, Waskita setidaknya mengincar dana sekitar Rp 10 triliun. Tujuh ruas di antaranya yang merupakan bagian dari Trans Jawa rencananya akan ditawarkan dalam satu paket.

"Kami akan bundling karena tol di Trans Jawa itu tersambung. Sedangkan yang di luar itu tidak di bundling karena pasarnya pasti bagus seperti tol Becakayu," kata Choliq.

Untuk menyelesaikan proyek existing perusahaan ini yakni 1.250 kilometer (km) jalan tol, proyek transmisi 500 kv sepanjang 700 km dan proyek LRT Palembang, Waskita membutuhkan dana Rp 120 triliun. Sekitar Rp 80 triliun akan dicari dari utang dan Rp 40 triliun dari ekuitas.

Sementara saat ini ekuitas Waskita baru mencapai Rp 22 triliun. Artinya, perusahaan ini masih harus mengejar Rp 18 triliun lagi tambahan ekuitas sampai tahun 2019 target penyelesaian.

Choliq menambahkan, divestasi dengan skema one on one diberikan jangka waktu sampai semester I 2018. Jika dengan mekasnisme ini divestasi tetap gagal, perusahaan iniakan mengambil langkah akhir yakni dengan IPO (Initial Public Offering). "Jadi saat ini IPO juga sudah kami persiapkan," ungkap Choliq.

Adapun ruas tol yang akan didivestasikan Waskita di antaranya tujuh ruas itu antara lain Kanci-Pejagan (kepemilikan Waskita Toll Road 100%), Pejagan–Pemalang (100%), Pemalang-Batang (60%), Batang-Semarang (40%), Solo-Mantingan–Ngawi (40%), Ngawi–Kertosono (40%), dan Pasuruan–Probolinggo (80%).

Sedangkan tiga proyek lainnya di luar Trans Jawa yaitu Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (60%), Medan–Kuala-namu–Tebing Tinggi (15%), dan Kayu Agung–Palembang- Betung (60%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini