Waskita Garap Proyek Tol Akses Pelabuhan Patimban Paket 2 Senilai Rp 873 Miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) meraih kontrak untuk pembangunan proyek konstruksi Jalan Tol Akses Patimban Paket 2 dengan nilai kontrak Rp 873 miliar.

Proyek ini akan mendukung konektivitas arus logistik menuju proyek Pelabuhan Patimban yang terletak di Subang, Jawa Barat. 

Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru.


Selain itu, Pelabuhan Patimban akan terkoneksi dengan jalan tol sehingga dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri prioritas di sepanjang Koridor Utara Jawa. Pemerintah telah menetapkan tujuan utama pembangunan Pelabuhan Patimban untuk memperbesar pasar ekspor dan mengurangi traffic existing di Pelabuhan Tanjung Priok.

Sebagai dukungan pembangunan konektivitas infrastruktur ini, telah dilakukannya seremoni penandatanganan kontrak kerja Patimban Access Toll Road Construction Project Package 1, 2 dan 3 yang dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 10 November 2023 lalu.

Direktur Operasi II Dhetik Ariyanto menjelaskan, jalan tol ini akan menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Tol Trans Jawa ruas Cikopo-Palimanan, Jawa Barat dan juga sebagai dukungan pengembangan untuk wilayah-wilayah di sekitarnya.

Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban Paket 1-3 Dimulai

”Tujuan dibangunnya Jalan Tol Akses Patimban untuk meningkatkan konektivitas di Jawa Barat dan memperlancar arus logistik maupun aktivitas ekspor impor yang bersumber dari kawasan industri Cikarang-Cibitung-Karawang hingga Cikampek menuju Pelabuhan Patimban,” kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (15/11).

Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 km, di mana sepanjang 14,11 km akan dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan sepanjang 22,94 km akan dibangun oleh Pemerintah dan Waskita akan mengerjakan sepanjang 6,2 km.

“Waskita akan mengerahkan seluruh sumber daya dan menerapkan teknologi digitalisasi yang saat ini menjadi keunggulan kami dalam pekerjaan konstruksi. Harapannya proyek ini dapat berjalan dengan lancar dengan memperhatikan kualitas terbaik serta selesai dengan tepat waktu,” tambah Dhetik.

Pekerjaan joint operation yang dilakukan Waskita bersama Brantas Abipraya dengan porsi Waskita 60 persen sementara Abipraya 40 persen. Proyek dengan sumber pendanaan dari Japan International Coorperation Agency (JICA) ini membutuhkan waktu pengerjaan konstruksi selama 700 hari atau 23 bulan dengan skup pekerjaan meliputi konstruksi jalan, jembatan, overpass, box pedestrian dan box culvert.

Waskita sebelumnya telah mengerjakan pekerjaan Paket 5 Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban pada Desember 2022 lalu dengan nilai kontrak Rp 3,7 triliun. Proyek ini dikerjakan dengan joint venture (TWWHA), yaitu TOA 60% (Jepang), Waskita 16 persen, Wakachiku 10 persen (Jepang), HK 8%, Abipraya 6%, di mana Waskita sebagai leader kontraktor Indonesia dan TOA sebagai leader kontraktor Jepang.

Pelabuhan Patimban digadang-gadang oleh Pemerintah sebagai pelabuhan strategis untuk masa depan. Pasalnya Pelabuhan tersebut akan menjadi salah satu pelabuhan yang mengedepankan penggunaan teknologi dan sistem digital dalam pengoperasiannya. Semua sistem nantinya akan terintegrasi secara digital dan dapat diakses secara real time sehingga proses logistik bisa lebih efisien dan tidak terjadi penumpukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk