JAKARTA. PT Waskita Karya berniat melepas sekitar 35% saham melalui skema penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Dalam aksi tersebut, perusahaan konstruksi ini mengincar dana lebih dari Rp 1 triliun. “IPO itu untuk memperkuat ekuitas, baru kemudian mengembangkan usaha,” ujar M Choliq, Direktur Utama Waskita, Senin (6/2). Ekuitas perseroan saat ini Rp 600 miliar. Dengan IPO, Waskita bisa mengantongi ekuitas menjadi lebih dari Rp 1 triliun. Waskita merencanakan IPO pada kuartal pertama tahun depan. Untuk melancarkan agenda itu, perseroan akan memakai laporan keuangan akhir 2012.
Waskita juga akan memakai dana IPO untuk membeli kembali alias buyback saham. Saat ini, 99% saham Waskita berada di tangan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Tiga hingga empat tahun lalu, PPA menyuntikkan dana ke Waskita yang tengah terlilit masalah keuangan. Bantuan senilai Rp 475 miliar ini berbentuk ekuitas. Dari sini, PPA menggenggam 99% kepemilikan saham Waskita. Tapi pengelola Waskita menolak menyebutkan berapa saham yang akan di-buyback. “Nanti ada hitung-hitungannya,” kata Choliq tanpa menjelaskan lebih rinci. Waskita menargetkan pendapatan sepanjang tahun ini mencapai Rp 9 triliun, atau meningkat 28,57% daripada pendapatan selama tahun lalu yang mencapai Rp 7 triliun. Kenaikan pendapatan itu seiring dengan target perolehan kontrak pada tahun ini. Di tahun Naga Air ini, Waskita menargetkan perolehan kontrak berkisar Rp 17 triliun hingga Rp 18 triliun. Perinciannya, kontrak carry over dari tahun sebelumnya Rp 6 triliun dan sisanya kontrak baru tahun ini. Sekadar perbandingan, nilai total kontrak Waskita di 2011 mencapai Rp 12 triliun-Rp 13 triliun. Sedangkan laba bersih tahun ini diproyeksikan Rp 240 miliar, tumbuh 41,18% daripada laba bersih 2011 senilai Rp 170 miliar.
Sebelum IPO, Waskita terlebih dulu akan menerbitkan obligasi, yakni pada semester pertama tahun ini. Perseroan berencana menjual surat utang sekitar Rp 750 miliar. Dana hasil obligasi akan dipakai untuk melunasi utang-utang jangka pendek. “Saat ini utang kami 100% jangka pendek. Padahal sebagian kebutuhan ada yang jangka panjang,” kata Choliq. Dengan refinancing, beban bunga perseroan diperkirakan bertambah. Tapi financial risk Waskita akan turun karena jatuh tempo utang bertambah panjang. Waskita memperkirakan proses pemeringkatan akan selesai pada akhir bulan ini atau paling lambat awal Maret. Choliq bilang peringkat perusahaan konstruksi umumnya BBB+ hingga A-. Pada akhir tahun lalu, rasio ekuitas terhadap utang berbunga sebesar 2,5 kali. Setelah IPO, rasio tersebut diperkirakan menjadi sekitar 2 kali. Penurunan rasio utang lantaran ekuitas perseroan naik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Djumyati P.