JAKARTA. Strategi perusahaan mengulik cuan memang beragam. Seperti yang dilakukan PT Waskita Karya Tbk. Waskita memilih mengembangkan bisnis ke sektor properti dan jalan tol. Namun, alih-alih mengincar pendapatan berulang alias recurring income, Waskita menempatkan kedua bisnisnya anyarnya sebagai portofolio investasi. Waskita membidik dua sumber pendapatan sekaligus. "Kami investasi jalan tol dan realty dengan pemikiran bisa mengerjakan pekerjaan konstruksi dan pendapatan konstruksi bisa naik," kata Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan Waskita Karya kepada KONTAN belum lama ini. Lebih jelasnya strategi Waskita begini. Pertama, bisnis jalan tol. Waskita mengincar menjadi pemegang konsesi proyek jalan tol. Dengan begitu, perusahaan itu mengantongi right to match atau hak mengubah penawaran kepada penawar terbaik untuk mengerjakan proyek. Setelah proyek rampung, dan mendapatkan margin atas berjalannya proyek, Waskita lantas menjual proyek tersebut.
Waskita investasi proyek jalan tol dan properti
JAKARTA. Strategi perusahaan mengulik cuan memang beragam. Seperti yang dilakukan PT Waskita Karya Tbk. Waskita memilih mengembangkan bisnis ke sektor properti dan jalan tol. Namun, alih-alih mengincar pendapatan berulang alias recurring income, Waskita menempatkan kedua bisnisnya anyarnya sebagai portofolio investasi. Waskita membidik dua sumber pendapatan sekaligus. "Kami investasi jalan tol dan realty dengan pemikiran bisa mengerjakan pekerjaan konstruksi dan pendapatan konstruksi bisa naik," kata Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan Waskita Karya kepada KONTAN belum lama ini. Lebih jelasnya strategi Waskita begini. Pertama, bisnis jalan tol. Waskita mengincar menjadi pemegang konsesi proyek jalan tol. Dengan begitu, perusahaan itu mengantongi right to match atau hak mengubah penawaran kepada penawar terbaik untuk mengerjakan proyek. Setelah proyek rampung, dan mendapatkan margin atas berjalannya proyek, Waskita lantas menjual proyek tersebut.