KONTAN.CO.ID - BOYOLALI. Salah satu titik jalur mudik fungsional yang paling banyak diperbicangkan orang adalah Kali Kenteng di ruas Salatiga-Kartasura. Banyak warganet menyarankan pemudik untuk keluar di pintu tol Tingkir Salatiga lalu melanjutkan perjalanan ke Solo lewat jalur konvensional. Sumber perhatian terhadap Kali Kenteng adalah kondisi jalan darurat yang kudu dilewati pemudik. Menurut pemerintah, jembatan Kali Kenteng yang menjadi bagian ruas tol Salatiga-Kartasura belum bisa dilewati pemudik. Oleh sebab itu, para pemudik dilewatkan ke jalur darurat yang berada di bawah konstruksi bakal jembatan tol tersebut.
Agar pemudik bisa langsung menuju Solo tanpa keluar di pintu tol Salatiga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakat (PUPR) telah menyiapkan jalan sementara sepanjang 500 meter di bawah jembatan. Jalan dengan lebar 8 meter hingga 10 meter yang beralas beton setebal 10 cm ini hanya bisa dilalui untuk 1 lajur kendaraan. Kendaraan harus antre rata-rata selama 30 menit akibat penyempitan dari 2 lajur menjadi 1 lajur. Kendaraan melintas perlahan satu-per-satu dengan kecepatan sekitar 20 km per jam.
Namun bukan kemacetan yang membuat Kali Kenteng populer di media sosial selama dua hari terakhir ini, melainkan sudut kemiringan tanjakannya. Karena jembatan belum jadi, mobil harus turun melalui jalan darurat tadi menyusuri lereng dan lembah lalu menaiki lagi lereng di seberang. Meski jalan darurat sudah dicor beton, ada yang bilang bahwa kemiringan tanjakan darurat Kali Kenteng mencapai 50 derajat. Oleh sebab itu banyak muncul imbauan kepada pemudik dengan mobil ber-CC kecil disarankan tidak penasaran mencoba tanjakan ini.
Beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan betapa terjal tanjakan ini. Malah ada video yang menampilkan sebuah mobil ber-cc kecil mogok di tengah tanjakan sehingga harus diganjal petugas agar tidak mundur ke bawah. Website resmi Infomudik.go.id keluaran Kantor Staf Presiden (KSP) mewartakan bahwa PT. Waskita Karya sebagai kontraktor ruas ini menyatakan bahwa tingkat kemiringan di jalur darurat Kali Kenteng adalah 10% sehingga cukup aman dilintasi. Dalam beberapa literatur mengenai tingkat kemiringan lereng, 10% masuk kategori landai. Namun ada juga yang menggolongkan tingkat kemiringan 10% sebagai "agak miring".
Dari hasil pemantauan petugas selama 2 hari open traffic pada jalan sementara ini, volume kendaraan cukup besar dari arah Salatiga. Pada hari Sabtu, 9 Juni 2018 dari pukul 06.00 sampai 16.00 WIB, jumlah kendaraan yang melintasi Kali Kenteng tercatat sebanyak 5.604 kendaraan dengan kondisi lintasan terpadat pada pukul 15.00 WIB sebanyak 1.105 kendaraan.
Adapun hari ini, Minggu, 10 Juni 2018 atau H-5 jelang Lebaran, masih menurut Infomudik.go.id, pantauan di lapangan dari pukul 06.00 sampai 10.00 WIB, tercatat sebanyak 2.068 kendaraan yang melintasi jalan sementara di Kali Kenteng.
Rute alternatif untuk menghindari antrian di Kali Kenteng adalah dengan keluar ruas tol pada pintu Tingkir, kemudian melalui jalan nasional Salatiga-Boyolali hingga Solo. Bagi pemudik yang ingin melajutkan perjalanan lewat tol ke arah Kertosono, bisa masuk lagi di pintul Colomadi di Kartasura. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana