JAKARTA. Keputusan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) membawa berkah. Badan usaha milik negara (BUMN) konstruksi ini meraih laba bersih (unaudited) Rp 255,5 miliar sepanjang tahun lalu. Angka tersebut naik 48% dibandingkan laba bersih tahun 2011 senilai Rp 172 miliar. Pertumbuhan laba bersih tidak lepas dari perolehan pendapatan Waskita di tahun lalu yang naik 20% menjadi Rp 8,72 triliun dari sebelumnya Rp 7,27 triliun. Agus Sugiono, Hubungan Investor Waskita menuturkan, kenaikan pendapatan ditopang beberapa proyek besar sepanjang tahun lalu. Waskita meraih proyek renovasi Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Nilai kontrak proyek tersebut mencapai Rp 400 miliar. Kontrak lain adalah pembangunan jalan tol Nusa Dua-Benoa dan Semarang-Bawean, serta proyek dua ruas tol Medan-Kualanamu. "Beberapa proyek besar itu yang membuat pendapatan kami bisa naik cukup tinggi," kata Agus, Kamis (14/2).
Faktor tersebut didorong oleh sisi positif yang diperoleh dari aksi IPO pada Desember 2012. Kala itu, Waskita menerbitkan 3,08 miliar saham dengan perolehan dana senilai Rp 1,14 triliun. Hingga akhir 2012, Waskita sudah menggunakan Rp 552,57 miliar untuk modal kerja. Aksi IPO ini diklaim Waskita mampu menyegarkan laporan keuangannya. Sebab, Waskita mengganti anggaran kebutuhan ekspansi yang semula dari pinjaman bank dengan dana IPO. "Bunga pinjaman kami jadi turun sehingga kenaikan laba bersih lebih tinggi dari pendapatan," ungkap Agus.