KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) masih belum berhasil melakukan kesepakatan dengan investor terkait dengan rencana divestasi di sejumlah ruas tol yang dimiliki perseroan lewat skema one on one. WTR tercatat memiliki konsensi di 17 ruas jalan tol dan perusahaan berencana mendivestasikan 10 ruas dulu. Pada April 2018 lalu, perusahan sudah berhasil menjual sahamnya di PT Waskita Tol Trans Jawa (WTTR) yang membawahi tiga ruas tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang dan Pasuruan-Probolinggo melalui instrumen Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) senilai Rp 5 triliun. Adapun tujuh ruas lainnya terus ditawarkan ke investor melalui penawaran one one one namun hingga saat ini belum mencapai kesepakatan satu pun. Herwidiakto, Direktur Utama PT Waskita Toll Road memastikan, divestasi tol tersebut belum akan terealisasi tahun ini. "Tahun ini sudah pasti tidak ada deal. Belum ada juga yang mengerucut. Mereka (investor yang tertarik) juga harus due diligence dulu sebelum memutuskan investasi dan itu perlu waktu lama," kata Herwi pada Kontan.co.id, Selasa (4/12). Oleh karena itu, WTR akan mencoba untuk menambah lagi financial advisor yang akan membantu rencana divestasi tol tersebut. Dengan penambahan tersebut, perusahaan menargetkan setidaknya pada Agustus 2019 sudah ada kesepakatan dengan dua investor minimal atau maksimal enam investor. Adapun tujuh ruas lain yang sedang dijajakan WTR tersebut diantaranya Bekasi–Cawang–Kampung Melayu, Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi, dan Kayu Agung–Palembang-Betung, serta tol Trans Jawa yaitu Pemalang-Batang, Semarang-Batang, Solo -Ngawi dan Ngawi-Kertosono. Sementara Harris Gunawan, Direktur Keuangan Waskita mengatakan, divestasi tahun depan akan diutamakan di ruas-ruas tol Trans Jawa yang sudah beroperasi. Siapkan Capex Rp 24 Triliun 2019 Sementara itu, Waskita Karya masih akan terus melanjutkan rencana investasinya tahun depan. Meskipun tengah melego sejumlah ruas tol untuk dijual, perusahaan juga masih terus mengicar ruas-ruas tol baru. Maklum, perusahaan pelat merah ini memang tidak ingin menjadi operator tol sehingga ruas-ruas yang sudah dimiliki nantinya akan dijual jika sudah menguntungkan. Untuk melanjutkan investasinya, Waskita akan menyiapkan belanja modal Rp 24 triliun 2019. Dana tersebut akan digunakan melanjutkan pembangunan ruas tol eksisting dan membidik ruas tol baru, untuk ekspansi bisnis properti, serta investasi di infrastruktur lainnya. "Saat ini ada lima ruas tol baru yang lagi kami biding,"ungkap Harris. Hanya saja, Harris tidak menyebutkan detail ruas tol baru yang tengah dibidik perseroan. Namun, berdasarkan dana Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), WTR tercatat sebagai investor yang ikut membidik tol Semarang-Demak dan Jembatan Balikpapan-Penajam Paser Utama. Kedua ruas tersebut sebelumnya ditargetkan mulai tender tahun ini tetapi belum terlaksana. Sekitar 30% pendanaan capex akan mengandalkan kas internal dan 70% dari pendanaan eksternal yang menurut Harris bisa dilakukan melalui pinjaman bank atau penerbitan obligasi. Pendanaan eksternal tersebut masih offshore lokal. Sementara untuk kontrak baru tahun depan, Waskita menargetkan sama dengan perolehan kontrak baru tahun ini. Harris memperkirakan capaian kontrak anyar perseroan tidak akan bagus tahun ini karena mundurnya tender sejumlah proyek-proyek tol yang mereka bidik. Tahun ini, WSKT memasang target kontrak baru Rp 50 triliun. Namun, perusahaan baru berhasil mengantongi Rp 14 triliun sepanjang Januari-Oktober atau 28% dari target. " Eastimasi capaian kontrak baru tahun ini sekitar 50% dari target karena beberapa yang ditargetkan mundur biddingnya, termasuk 2 ruas tol baru." kata Harris. Berikut Ruas Tol Waskita Karya: 1. Bogor- Ciawi-Sukabumi 2. Pemalang-Batang 3. Bekasi -Cawang-Kampung Melayu 4. Depok -Antasri 5. Kuala Tanjung- Tebing Tinggi-Parapat (30%) 6. Medan-Kualanamu-Tebinggi Tinggi (30%) 7. Kayu Agung-Palembang-Betung (98%) 8. Pejagan-Pemalang 9. Pasuruan- probolinggo 10. Jakarta-Cikampek elevated 11. Cimanngis -Cibitung 12. Cibitung-Cilincing 13. Kanci-Pejagan 77, 14 Krian Legundi-Bunder 15. Solo-Ngawi (40%) 16. Ngawi-Kertosono (40%) 17 Semarang-Batang (40%) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Waskita Karya tahun depan siap divestasikan 10 ruas tol
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) masih belum berhasil melakukan kesepakatan dengan investor terkait dengan rencana divestasi di sejumlah ruas tol yang dimiliki perseroan lewat skema one on one. WTR tercatat memiliki konsensi di 17 ruas jalan tol dan perusahaan berencana mendivestasikan 10 ruas dulu. Pada April 2018 lalu, perusahan sudah berhasil menjual sahamnya di PT Waskita Tol Trans Jawa (WTTR) yang membawahi tiga ruas tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang dan Pasuruan-Probolinggo melalui instrumen Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) senilai Rp 5 triliun. Adapun tujuh ruas lainnya terus ditawarkan ke investor melalui penawaran one one one namun hingga saat ini belum mencapai kesepakatan satu pun. Herwidiakto, Direktur Utama PT Waskita Toll Road memastikan, divestasi tol tersebut belum akan terealisasi tahun ini. "Tahun ini sudah pasti tidak ada deal. Belum ada juga yang mengerucut. Mereka (investor yang tertarik) juga harus due diligence dulu sebelum memutuskan investasi dan itu perlu waktu lama," kata Herwi pada Kontan.co.id, Selasa (4/12). Oleh karena itu, WTR akan mencoba untuk menambah lagi financial advisor yang akan membantu rencana divestasi tol tersebut. Dengan penambahan tersebut, perusahaan menargetkan setidaknya pada Agustus 2019 sudah ada kesepakatan dengan dua investor minimal atau maksimal enam investor. Adapun tujuh ruas lain yang sedang dijajakan WTR tersebut diantaranya Bekasi–Cawang–Kampung Melayu, Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi, dan Kayu Agung–Palembang-Betung, serta tol Trans Jawa yaitu Pemalang-Batang, Semarang-Batang, Solo -Ngawi dan Ngawi-Kertosono. Sementara Harris Gunawan, Direktur Keuangan Waskita mengatakan, divestasi tahun depan akan diutamakan di ruas-ruas tol Trans Jawa yang sudah beroperasi. Siapkan Capex Rp 24 Triliun 2019 Sementara itu, Waskita Karya masih akan terus melanjutkan rencana investasinya tahun depan. Meskipun tengah melego sejumlah ruas tol untuk dijual, perusahaan juga masih terus mengicar ruas-ruas tol baru. Maklum, perusahaan pelat merah ini memang tidak ingin menjadi operator tol sehingga ruas-ruas yang sudah dimiliki nantinya akan dijual jika sudah menguntungkan. Untuk melanjutkan investasinya, Waskita akan menyiapkan belanja modal Rp 24 triliun 2019. Dana tersebut akan digunakan melanjutkan pembangunan ruas tol eksisting dan membidik ruas tol baru, untuk ekspansi bisnis properti, serta investasi di infrastruktur lainnya. "Saat ini ada lima ruas tol baru yang lagi kami biding,"ungkap Harris. Hanya saja, Harris tidak menyebutkan detail ruas tol baru yang tengah dibidik perseroan. Namun, berdasarkan dana Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), WTR tercatat sebagai investor yang ikut membidik tol Semarang-Demak dan Jembatan Balikpapan-Penajam Paser Utama. Kedua ruas tersebut sebelumnya ditargetkan mulai tender tahun ini tetapi belum terlaksana. Sekitar 30% pendanaan capex akan mengandalkan kas internal dan 70% dari pendanaan eksternal yang menurut Harris bisa dilakukan melalui pinjaman bank atau penerbitan obligasi. Pendanaan eksternal tersebut masih offshore lokal. Sementara untuk kontrak baru tahun depan, Waskita menargetkan sama dengan perolehan kontrak baru tahun ini. Harris memperkirakan capaian kontrak anyar perseroan tidak akan bagus tahun ini karena mundurnya tender sejumlah proyek-proyek tol yang mereka bidik. Tahun ini, WSKT memasang target kontrak baru Rp 50 triliun. Namun, perusahaan baru berhasil mengantongi Rp 14 triliun sepanjang Januari-Oktober atau 28% dari target. " Eastimasi capaian kontrak baru tahun ini sekitar 50% dari target karena beberapa yang ditargetkan mundur biddingnya, termasuk 2 ruas tol baru." kata Harris. Berikut Ruas Tol Waskita Karya: 1. Bogor- Ciawi-Sukabumi 2. Pemalang-Batang 3. Bekasi -Cawang-Kampung Melayu 4. Depok -Antasri 5. Kuala Tanjung- Tebing Tinggi-Parapat (30%) 6. Medan-Kualanamu-Tebinggi Tinggi (30%) 7. Kayu Agung-Palembang-Betung (98%) 8. Pejagan-Pemalang 9. Pasuruan- probolinggo 10. Jakarta-Cikampek elevated 11. Cimanngis -Cibitung 12. Cibitung-Cilincing 13. Kanci-Pejagan 77, 14 Krian Legundi-Bunder 15. Solo-Ngawi (40%) 16. Ngawi-Kertosono (40%) 17 Semarang-Batang (40%) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News