KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tahun ini akan lebih fokus untuk menyelesaikan divestasi terlebih dahulu dan mengurangi rencana investasi. Emiten pelat merah ini akan menggunakan dana hasil divestasi untuk membiayai anggaran belanja modal. WSKT menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 11 triliun di tahun ini. Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menyebutkan, sumber pendanaan capex tahun ini akan berasal dari divestasi tol di tahun ini dan melalui pinjaman perbankan. "Pendanaannya juga dari divestasi tadi. Kemudian juga dari lembaga keuangan atau perbankan setelah restrukturisasi selesai," kata Destiawan, Kamis (21/1). Destiawan mengatakan, Waskita akan menggunakan mayoritas anggaran capex tahun ini untuk penyelesaian beberapa ruas tol yang diperoleh, salah satunya jalan Tol Jogja-Bawen. Secara rinci, dari jumlah Rp 11 triliun tersebut sebanyak 83% akan digunakan untuk kebutuhan jalan tol, 11% untuk Waskita Realty, 4% untuk konstruksi, 1% untuk beton precast dan sisanya untuk infrastruktur lain.
Waskita Karya (WSKT) akan menggunakan dana hasil divestasi untuk capex 2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tahun ini akan lebih fokus untuk menyelesaikan divestasi terlebih dahulu dan mengurangi rencana investasi. Emiten pelat merah ini akan menggunakan dana hasil divestasi untuk membiayai anggaran belanja modal. WSKT menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 11 triliun di tahun ini. Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menyebutkan, sumber pendanaan capex tahun ini akan berasal dari divestasi tol di tahun ini dan melalui pinjaman perbankan. "Pendanaannya juga dari divestasi tadi. Kemudian juga dari lembaga keuangan atau perbankan setelah restrukturisasi selesai," kata Destiawan, Kamis (21/1). Destiawan mengatakan, Waskita akan menggunakan mayoritas anggaran capex tahun ini untuk penyelesaian beberapa ruas tol yang diperoleh, salah satunya jalan Tol Jogja-Bawen. Secara rinci, dari jumlah Rp 11 triliun tersebut sebanyak 83% akan digunakan untuk kebutuhan jalan tol, 11% untuk Waskita Realty, 4% untuk konstruksi, 1% untuk beton precast dan sisanya untuk infrastruktur lain.