KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berencana menggelar dua aksi korporasi dengan target perolehan dana mencapai Rp 17,5 triliun. Dana ini masing-masing akan berasal dari penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dan penerbitan obligasi. Sekretaris Perusahaan WSKT Ratna Ningrum membenarkan rencana dua aksi korporasi yang akan dilakukan WSKT pada periode September-Desember mendatang. "Iya betul, seperti yang disampaikan Presiden Direktur kami dalam webinar investor salah satu sekuritas," ujar Ratna kepada Kontan.co.id, Jumat (13/8). Sebelumnya, Direktur Utama WSKT Destiawan Soewardjono mengatakan dua aksi korporasi ini merupakan bagian dari skema pemulihan bisnis Waskita. Pihaknya memperkirakan sesuai dengan porsi penyertaan modal negara (PMN) dan rights issue, Waskita akan mendapatkan dana segar kurang lebih Rp 12 triliun. Rinciannya, PMN senilai Rp 7,9 triliun dan rights issue sebesar Rp 4 triliun.
Waskita Karya (WSKT) bakal menggelar dua aksi korporasi senilai Rp 17,5 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berencana menggelar dua aksi korporasi dengan target perolehan dana mencapai Rp 17,5 triliun. Dana ini masing-masing akan berasal dari penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dan penerbitan obligasi. Sekretaris Perusahaan WSKT Ratna Ningrum membenarkan rencana dua aksi korporasi yang akan dilakukan WSKT pada periode September-Desember mendatang. "Iya betul, seperti yang disampaikan Presiden Direktur kami dalam webinar investor salah satu sekuritas," ujar Ratna kepada Kontan.co.id, Jumat (13/8). Sebelumnya, Direktur Utama WSKT Destiawan Soewardjono mengatakan dua aksi korporasi ini merupakan bagian dari skema pemulihan bisnis Waskita. Pihaknya memperkirakan sesuai dengan porsi penyertaan modal negara (PMN) dan rights issue, Waskita akan mendapatkan dana segar kurang lebih Rp 12 triliun. Rinciannya, PMN senilai Rp 7,9 triliun dan rights issue sebesar Rp 4 triliun.