KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga pertengahan November 2019, PT Waskita Karya Tbk (
WSKT) telah memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 20 triliun.
Senior Vice President Corporate Secretary WSKT Shastia Hadiarti menjelaskan kontribusi terbesar berasal dari proyek jalan tol Prabumulih-Muara Enim.
Baca Juga: Road King akan Membeli Konsesi Tol Waskita Karya (WSKT) Rp 2,41 Triliun Capaian tersebut masih jauh dari target tahun ini. Sebelumnya WSKT menargetkan sepanjang 2019 perusahaan bisa mendapatkan nilai kontrak baru Rp 35 triliun - Rp 40 triliun, serta target laba bersih Rp 2 triliun - Rp 3 triliun. Namun, ditemui di waktu yang berbeda, Direktur Pengembangan Bisnis & Quality, Safety, Health & Enviroment Fery Hendriyanto mengatakan hingga akhir tahun mungkin hanya bisa tercapai Rp 22 triliun - Rp 24 triliun. Capaian tersebut akan diperoleh dari tender yang diumumkan di bulan ini. "Desember banyak pengumuman tender, kan kemarin mepet semua," jelas Fery saat ditemui Kontan di gedung Waskita Herritage, pekan lalu.
Baca Juga: Divestasi dua ruas tol, Waskita Karya (WSKT) sebut masa konsensi mencapai 50 tahun Ferry menjelaskan seretnya kontrak baru perusahaan tak jauh-jauh dari siklus politik di tahun ini, sehingga banyak proyek yang tertunda dan akan dilanjutkan tahun depan. Oleh karena itu, manajemen optimistis tahun depan nilai kontrak baru bisa tetap tumbuh sekitar 20-25% dari realisasi tahun ini. Fery mengatakan nilai proyek yang tertunda mencapai Rp 15 triliun. "Mudah-mudahan lebih bagus, karena tahun ini kan ada pemilu, saya rasa semua Karya mundur juga, nah yang mundur masuk ke 2020," ujar dia. Lebih lanjut, sampai saat ini, WSKT telah menerima pembayaran proyek
turnkey sebesar Rp 6 triliun. Di bulan Desember ini, WSKT menargetkan penerimaan pembayaran dari beberapa proyek tol di Jawa dan Sumatera yang dikerjakan dengan skema
turnkey.
Baca Juga: Terpopuler: Proyek Erick Thohir di Garuda, empat fakta di balik penjualan aset WSKT Selain itu, saat ini WSKT juga telah memperoleh pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp 4,8 triliun. Perusahaan memproyeksikan total kas masuk di tahun ini mencapai Rp 40 triliun. Terdiri dari proyek
turnkey yang sudah dibayarkan sebesar Rp 6 triliun, proyek
turnkey yang akan dibayarkan tahun ini sebesar Rp 20 triliun dan pembayaran proyek dengan skema progres
payment Rp 14 triliun. Sayangnya, salah satu pembayaran proyek
turnkey sepertinya mundur. "Untuk
turnkey Jakarta-Cikampek Elevated II proyeksinya akan diterima Januari 2020," ujar Direktur Keuangan WSKT Haris Gunawan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .