KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) masih akan melanjutkan program divestasi jalan tol yang digarapnya. Hal ini untuk menyehatkan kembali kondisi keuangan emiten konstruksi plat merah tersebut. Septiawan Andri Purwanto, Direktur Pengembangan Bisnis Waskita Karya menyampaikan, tahun ini pihaknya telah menyelesaikan proses divestasi tol Cimanggis-Cibitung dan tol Kanci-Pejagan. Tol Cimanggis-Cibitung dikelola oleh PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) yang mana sebelumnya WSKT melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) menggenggam kepemilikan saham CCT sebanyak 90%. Kemudian pada Juni 2022, WSKT menggandeng PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebagai
strategic partnership untuk Tol Cimanggis-Cibitung.
“Waskita Karya masih memiliki 35% kepemilikan saham atas ruas tol Cimanggis-Cibitung,” kata dia dalam paparan publik, Senin (14/11).
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Targetkan Proses Rights Issue Kelar Pertengahan Desember 2022 Dalam berita sebelumnya, WSKT dapat memperoleh Rp 306 miliar berkat menjual sebagian saham Tol Cimanggis-Cibitung kepada SMI. Sementara itu, Tol Kanci-Pejagan dikelola oleh PT Semesta Marga Raya (SMR) yang 77,69% sahamnya dimiliki oleh cucu usaha WSKT, yaitu PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR). Pada 29 Agustus 2022, WSKT menggaet Indonesia Investment Authority (INA) agar menjadi
strategic partnership untuk seluruh kepemilikan saham tol tersebut. Alhasil, WSKT tak lagi memiliki saham Tol Kanci-Pejagan. Emiten ini mendapat dana segar Rp 471 miliar atas divestasi tersebut. Di tanggal yang sama, INA juga resmi menjadi
strategic partnership untuk Tol Pejagan-Pemalang yang dikelola PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR). WSKT melalui WTTR memiliki 99,99% saham di tol tersebut. Dengan masuknya INA, WSKT tak lagi menjadi pemegang saham Tol Pejagan-Pemalang. Perusahaan ini memperoleh Rp 1,1 triliun atas divestasi tersebut. Agenda divestasi jalan tol dipastikan berlanjut pada tahun 2022 sampai 2025 mendatang. Ada 5 ruas jalan tol yang berencana dilepas kepemilikan sahamnya oleh WSKT, yaitu Tol Pemalang-Batang, Depok-Antasari (Desari), Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), Pasuruan-Probolinggo, dan Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Divestasi tol melalui kolaborasi
strategic partnership merupakan bagian dari
stream penyehatan keuangan WSKT. Tujuan utama divestasi ini adalah mengurangi beban utang WSKT yang berasal dari investasi dan konstruksi jalan tol.
Baca Juga: Laba Bersih Golden Energy Mines (GEMS) Melonjak 140% Hingga Kuartal Ketiga 2022 “Kami menargetkan dekonsolidasi utang sebanyak Rp 23 triliun pada tahun 2022—2025 melalui
strategic partnership jalan tol,” pungkas dia. Hingga kuartal III-2022, WSKT tercatat telah berinvestasi pada 12 jalan tol di Jawa dan Sumatera dengan panjang 843 kilometer. Porsi investasi jalan tol WSKT mencapai Rp 84 triliun dari total investasi perusahaan ini sebesar Rp 182 triliun. Sebagai catatan, total liabilitas WSKT per kuartal III-2022 tercatat sebesar Rp 82,41 triliun atau turun 6,51% dibandingkan posisi liabilitas perusahaan pada akhir kuartal IV-2021 sebesar Rp 88,14 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi