KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melalui PT Pejagan Pemalang Tol Road (PPTR) yaitu entitas anak PT Waskita Toll Road (WTR) telah menandatangani restrukturisasi kredit sindikasi sebesar Rp 4,55 triliun. Senior Vice President Corporate Secretary Ratna Ningrum merinci total pinjaman sebesar Rp 2,62 triliun yang jatuh tempo pada 24 Mei 2021 direstrukturisasi masa pinjamannya menjadi berakhir pada 2035. Kemudian nilai pinjaman sebesar Rp 987,07 miliar yang jatuh tempo pada 24 Mei 2021 juga direstrukturisasi masa pinjaman hingga 2035. Sedangkan pinjaman sebesar Rp 950,31 miliar yang jatuh tempo pada 24 Mei 2021 direstrukturisasi masa pinjaman menjadi 2036. Sindikasi kredit tersebut terdiri dari 14 kreditur yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan & Sulawesi Barat, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, PT Bank Pembangunan Daerah Maluku dan Maluku Utara, PT Bank Pembangunan Daerah DIY, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jambi.
Waskita Karya (WSKT) merestrukturisasi pinjaman senilai Rp 4,55 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melalui PT Pejagan Pemalang Tol Road (PPTR) yaitu entitas anak PT Waskita Toll Road (WTR) telah menandatangani restrukturisasi kredit sindikasi sebesar Rp 4,55 triliun. Senior Vice President Corporate Secretary Ratna Ningrum merinci total pinjaman sebesar Rp 2,62 triliun yang jatuh tempo pada 24 Mei 2021 direstrukturisasi masa pinjamannya menjadi berakhir pada 2035. Kemudian nilai pinjaman sebesar Rp 987,07 miliar yang jatuh tempo pada 24 Mei 2021 juga direstrukturisasi masa pinjaman hingga 2035. Sedangkan pinjaman sebesar Rp 950,31 miliar yang jatuh tempo pada 24 Mei 2021 direstrukturisasi masa pinjaman menjadi 2036. Sindikasi kredit tersebut terdiri dari 14 kreditur yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan & Sulawesi Barat, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, PT Bank Pembangunan Daerah Maluku dan Maluku Utara, PT Bank Pembangunan Daerah DIY, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jambi.