KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat infrastruktur dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan, perlunya penyehatan PT Waskita Karya Tbk (
WSKT) yang dinilai punya peran besar dalam pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol. “Kita perlu menyehatkan agar Waskita Karya juga tumbuh lebih sehat, lebih baik sehingga kita tidak melihat ada masalah atau ganjalan lagi di dalam pengembangan (infrastruktur) ke depannya,” kata Yayat dalam keterangannya, Rabu (27/6). Yayat mengatakan, visi Indonesia Maju yang Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang fokus untuk menggenjot pembangunan khususnya di bidang infrastruktur. Hal itu, menurutnya wajar untuk dilakukan sebagai lompatan untuk menuju Indonesia yang maju dan modern, serta menjadi salah satu negara terdepan.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Targetkan 6 Proyek di IKN Rampung Tahun 2024 “Minimal syarat untuk terpenuhinya adalah keandalan di sektor infrastruktur. Itu menjadi catatan paling mendasar,” katanya. Sayangnya, pembangunan infrastruktur di Tanah Air memang masih menghadapi tantangan terutama dari segi pembiayaan. Padahal target percepatan pembangunan tetap harus dipenuhi. Sebagai perusahaan milik negara, BUMN punya peran untuk menjalankan tugas pembangunan. Namun, selain karena penugasan, BUMN juga dinilai memiliki kapasitas mumpuni untuk menjalankan tugas pembangunan. “Memang yang siap bekerja dan punya kapasitas secara teknik, ya tinggal BUMN,” katanya. Yayat pun menyarankan pemerintah perlu kembali mempertimbangkan aspek pembiayaan dalam penugasan pembangunan kepada BUMN. Hal itu dinilai krusial untuk mendukung iklim investasi mengingat kebutuhan investor akan perlindungan, garansi, kepastian dan kemudahan dalam menanamkan modal. “Bagaimana mereka bisa dapat kenyamanan dan kepastian kalau belum ada garansi sepenuhnya diberikan pemerintah terkait aspek-aspek mekanisme mengenai pembiayaan, investasi dan lainnya?” katanya.
Di sisi lain, Yayat juga menilai perlu ada evaluasi soal penugasan kepada para BUMN sebagai agen pembangunan infrastruktur. Hal itu penting dilakukan agar kepercayaan investor terhadap BUMN tidak tergerus dan proyek pembangunan bisa tetap berjalan lancar. “Jadi bagaimana mengembalikan posisi Waskita Karya supaya dia tidak semakin tenggelam dengan persoalan trust, reputasi perusahaan dan jangan sampai apa yang dikerjakan Waskita Karya itu berhenti di tengah jalan karena persoalan pembiayaan proyek-proyeknya,” kata Yayat.
Baca Juga: Waskita (WSKT) Tunda Pembayaran Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018 Seri B Waskita sendiri menjadi salah satu BUMN yang banyak mendapatkan penugasan pembangunan infrastruktur sepanjang kepemimpinan Presiden Jokowi sejak 2014 lalu, di sepanjang Trans Jawa dan Sumatera. Total ada 1.082 km jalan tol yang dibangun Waskita Karya dari 2.040 km Jalan Tol semenjak Presiden Jokowi yang tersebar di Pulau Sumatera & Pulau Jawa. Kehadiran jalan tol dinilai menjadi faktor penting dalam menggerakan ekonomi nasional. Pasalnya, jalan tol efektif menurunkan biaya logistik serta memangkas biaya logistik barang dan jasa antar wilayah dan mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru khususnya kawasan yang berada di sepanjang jalan tol. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto