Waskita Karya (WSKT) punya obligasi jatuh tempo Rp 1,2 triliun bulan depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat PT Waskita Karya Tbk (WSKT) di level idBBB. Peringkat tersebut untuk Obligasi PUB III 2018 Seri A PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sebesar Rp 1,2 triliun. 

Obligasi WSKT tersebut akan jatuh tempo pada 23 Februari 2021. WSKT akan melunasi obligasi yang akan jatuh tempo tersebut menggunakan kombinasi kas internal yang bersumber dari pembayaran proyek konstruksi serta hasil dari rencana aksi korporasi.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) menyiapkan capex Rp 11 triliun di tahun ini


Menurut Yogie Surya Persada dan Aryo Perbongso analis Pefindo dalam rilis menjelaskan, efek utang dengan peringkat idBBB mengindikasikan parameter proteksi yang memadai dibandingkan efek utang Indonesia lainnya. Walaupun demikian, analis Pefindo bilang, kondisi ekonomi yang buruk atau keadaan yang terus berubah akan dapat memperlemah kemampuan WSKT untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang.

Pada bulan depan, entitas bisnis WSKT PT Waskita Karya Realty juga memiliki surat utang jatuh tempo yang lain. Surat utang tersebut berbentuk medium term notes (MTN) tiga seri dengan total nilai Rp 150 miliar. 

MTN Waskita Karya Realty I Tahun 2018 seri A - C ini akan jatuh tempo pada 23 Februari 2021. MTN Waskita Karya Realty selama ini membayar bunga 10% per tahun. 

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) akan menggunakan dana hasil divestasi untuk capex 2021

Hingga akhir September 2020, WSKT memiliki kas setara kas sebesar Rp 1,19 triliun. Pada periode 30 September 2020, WSKT membukukan pendapatan Rp 11,74 triliun, turun 46,66% secara tahunan. Sedangkan dari bottom line, WSKT merugi Rp 2,64 triliun dari sebelumnya untung Rp 1,15 triliun. 

Hingga akhir September 2020, WSKT memiliki kas setara kas sebesar Rp 1,19 triliun. Pada periode 30 September 2020, WSKT membukukan pendapatan Rp 11,74 triliun, turun 46,66% secara tahunan. Sedangkan dari bottom line, WSKT merugi Rp 2,64 triliun dari sebelumnya untung Rp 1,15 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana