KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) meraup pendanaan Rp 3,28 triliun dari penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan pemerintah. Dana yang diterima WSKT tersebut akan digunakan untuk
refinancing serta sebagai modal kerja proyek tol Kayu Agung–Palembang–Betung. Obligasi dan sukuk tersebut juga telah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Mei 2022. Dengan
good funds tersebut, WSKT telah melaksanakan pelunasan atas pokok dan bunga Obligasi III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 seri A yang jatuh tempo pada tanggal 16 Mei 2022 dengan total sebesar Rp 528 miliar. WSKT masih fokus melaksanakan proses restrukturisasi dan masih terdampak
second wave pandemi pada tahun 2021. Namun demikian, pendapatan usaha kuartal IV 2021 telah menunjukkan tren positif dengan meningkat sebesar 14,58% YoY.
Tren positif tersebut paling besar dikontribusi pendapatan jasa konstruksi dan jalan tol. Pendapatan asset
recycling juga sesuai target dengan keuntungan sebesar Rp 2,65 triliun.
Baca Juga: Diprediksi Bisa Catatkan Kenaikan Kinerja, Begini Rekomendasi Saham BUMN Karya Transformasi bisnis yang telah dijalankan juga berdampak positif bagi WSKT dengan beban usaha yang turun signifikan pada tahun 2021. Penurunan beban usaha ini berasal dari penurunan beban pokok pendapatan sebesar 68,22% YoY, penurunan beban penjualan sebesar 88,08% YoY serta penurunan beban umum dan administrasi sebesar 47,89% YoY. Beban keuangan utang lama juga mengalami penurunan sebesar 36,49% YoY pada kuartal IV 2021 dengan adanya Master Restructuring Agreement (MRA) dan pembayaran sebagian pokok utang di tahun 2021. Jumlah aset WSKT di tahun 2021 sebesar Rp 103,60 triliun, atau meningkat 2,81% YoY. Ini karena peningkatan aset lancar dalam bentuk kas yang berasal dari PMN dan
rights issue tahun 2021. Di sisi lain, aset tidak lancar mengalami penurunan disebabkan transaksi asset recycling yang dilakukan WSKT selama 2021. WSKT mencatatkan liabilitas sebesar Rp88,14 triliun di 2021 atau turun sebesar 1,34% YoY disebabkan penurunan utang usaha. Ekuitas WSKT sebesar Rp 15,46 triliun, atau meningkat sebesar 35,28% YoY. Kemampuan likuiditas WSKT pada tahun 2021 juga menunjukkan tren membaik dengan masih positifnya arus kas dari operasional, proceeds dari asset recycling pada aktivitas investasi, serta dukungan proceeds rights issue pada aktivitas pendanaan. Direktur Utama WSKT Destiawan Soewardjono mengatakan, kinerja keuangan tahun 2021 berjalan sesuai target jangka menengah restrukturisasi yang disepakati dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN. "Tahun 2022, WSKT akan lebih fokus pada perolehan kontrak baru dengan target Rp 30 triliun, penyelesaian proyek tertunda. Selain itu juga melanjutkan restrukturisasi secara grup dan melanjutkan strategic partnership dengan para investor, termasuk INA untuk melakukan asset recycling," ujar Destiawan dalam keterangan resmi, Jumat (20/5). Dengan adanya dukungan pemerintah melalui PMN, WSKT juga akan fokus menyelesaikan konstruksi jalan tol hingga titik tertentu, yang akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan jalan tol dan juga akan mempermudah proses strategic partnership dengan para calon investor. "Dengan asset recycling yang sangat membantu penurunan kerugian perseroan ini, diharapkan kedepannya dapat mencatatkan kinerja yang positif," kata Destiawan. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko WSKT, Taufik Hendra Kusuma juga menyampaikan apresiasi kepada para pemegang obligasi dan sukuk yang telah berpartisipasi dalam aksi korporasi WSKT. Sukuk yang diterbitkan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe), didukung dengan hasil rating Pefindo BBB dengan outlook stable, membaik dibanding sebelumnya. "Selanjutnya, WSKT akan melanjutkan agenda restrukturisasi melalui penerbitan obligasi/sukuk dengan penjaminan Pemerintah pada semester kedua tahun ini,” jelas Taufik.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Kantongi Rp 3,27 Triliun dari Obligasi dan Sukuk Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat