Waskita Karya (WSKT) Targetkan 6 Proyek di IKN Rampung Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi plat merah, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menargetkan proyek-proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dikerjakan perseroan bakal rampung pada tahun 2024 mendatang. Di mana, progres pembangunan keseluruhan proyek tersebut rata-rata sudah mencapai 20%. 

SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menyatakan bahwa sampai saat ini WSKT telah mengantongi enam proyek IKN dengan nilai Rp 5,89 triliun. 

“Proyek yang didapatkan di IKN meliputi Jalan Logistik Lingkar Sepaku Segmen 4, tol IKN Segmen 5A, Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung, Kementerian Koordinator (Kemenko) 3, Kemenko 4, dan IPAL 123,” ungkap Ermy, ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (21/6). 


Baca Juga: Waskita (WSKT) Tunda Pembayaran Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018 Seri B

Selain enam proyek yang sudah didapatkan, WSKT juga tetap mengincar penambahan kontrak baru dari tender pembangunan IKN yang lain. 

Tanpa menyebutkan secara detail, dia bilang kalau WSKT akan mengikuti tender-tender IKN khususnya  dari segmentasi gedung dan jalan jembatan. 

Manajemen WSKT melihat bahwa proyek pembangunan IKN ini berdampak positif terhadap bisnis perusahaan secara keseluruhan.  Sebab, proyek ini tidak hanya untuk WSKT secara holding saja, namun juga untuk entitas anak perusahaan dalam kontribusi pembangunan IKN, seperti supply beton, precast, aspal hotmix, dan material lainnya). 

“Pembangunan IKN ini menggunakan pembayaran monthly payment sehingga arus kas waskita menjadi lebih lancar dan sehat serta meningkatkan citra WSKT terutama terhadap para stakeholder yang telah dan akan ikut serta dalam pengembangan Ibu Kota Negara,” tandasnya. 

 
WSKT Chart by TradingView

Sekedar informasi, WSKT membukukan rugi bersih Rp 374,93 miliar di kuartal I 2023. Angka itu turun 54,86% secara tahunan (YoY) dari kuartal I 2022 dengan rugi bersih Rp 830,63 miliar.

Adapun pendapatan WSKT di kuartal I 2023 tercatat turun tipis menjadi Rp 2,73 triliun. Realisasi itu melorot 0,36% dari sebelumnya Rp 2,74 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .