Waskita Karya (WSKT) Targetkan Proses Rights Issue Kelar Pertengahan Desember 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menargetkan proses penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue akan rampung pada pertengahan Desember 2022. Rights issue ini merupakan bagian dari skema yang digunakan WSKT untuk memperoleh Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah.

Wiwi Suprihatno, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya menyampaikan, pihaknya telah mendapat persetujuan untuk memperoleh PMN sebesar Rp 3 triliun pada tahun 2022. Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 27 Tahun 2022 yang terbit Oktober lalu. Begitu PP tersebut terbit, WSKT mulai mengurus proses registrasi rights issue ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Untuk menjaga komposisi kepemilikan saham pemerintah dan meminimalisir risiko dilusi saham, maka WSKT turut memberikan porsi dana rights issue dari investor publik sebesar Rp 980 miliar. 


“Hal ini supaya komposisi kepemilikan sahamnya tetap terjaga, pemerintah dan publik perbandingannya 75:25,” ujar Wiwi dalam paparan publik, Senin (14/11).

Baca Juga: Proyek Smelter Pomalaa Milik Vale (INCO) Ditargetkan Kelar Dalam Waktu 3 Tahun

Dengan demikian, WSKT menargetkan penerbitan saham baru melalui rights issue sebanyak-banyaknya 8,72 miliar saham dengan jumlah dana mencapai Rp 3,98 triliun.

Wiwi menambahkan, harga pelaksanaan rights issue WSKT ditargetkan dapat ditetapkan pada bulan November ini. WSKT telah melakukan audiensi dengan pihak regulator, Kementerian BUMN, hingga Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) sebelum menetapkan harga pelaksanaan rights issue. Hal ini demi menjaga asas fairness bagi para investor WSKT.

“Diharapkan pada pertengahan Desember atau sebelum akhir 2022, proses pencairan PMN dan rights issue sudah efektif selesai,” jelasnya.

Dari total Rp 3 triliun PMN yang diperoleh WSKT di tahun 2022, sebanyak Rp 2 triliun di antaranya akan digunakan untuk menyelesaikan proyek Tol Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 112 kilometer. Proyek ini ditargetkan selesai pada Maret 2023.

Sisa dana PMN Rp 1 triliun akan dipakai WSKT untuk menuntaskan proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) sepanjang 54 kilometer. WSKT tengah fokus menggarap seksi II proyek Tol Bocimi yang ditargetkan rampung pada Juni 2023.

Dana publik yang terkumpul dari rights issue sebesar Rp 980 miliar akan dipakai sebagai modal kerja proyek infrastruktur strategis WSKT.

Baca Juga: Wujudkan NZE, Gunung Raja Paksi (GGRP) Bekerjasama dengan FFI dan Kadin

Lebih lanjut, Wiwi mengaku WSKT belum mendapat lampu hijau apakah bisa mengajukan PMN lagi di tahun 2023 mendatang atau sebaliknya. Yang terang, WSKT berupaya terus mencari dukungan pendanaan untuk mempercepat beberapa proyek strategis dan memperbaiki kondisi finansial perusahaan.

Sebagai informasi, tahun 2021 WSKT mendapat suntikan PMN sebesar Rp 7,90 triliun. PMN tersebut dipakai untuk kegiatan konstruksi sebesar Rp 6,73 triliun, kegiatan non konstruksi Rp 710 miliar, dan cash deficiency support (CDS) Rp 457 miliar.

Hingga kuartal III-2022, WSKT telah menyerap PMN tahun lalu sebesar Rp 4,18 triliun. Bila dirinci, PMN untuk konstruksi telah terserap sebesar Rp 3,53 triliun, non konstruksi Rp 312 miliar, dan CDS Rp 342 miliar. Dengan begitu, masih ada sisa PMN tahun lalu yang belum diserap oleh WSKT sebesar Rp 3,72 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi