Waskita racik ulang rencana divestasi tol



KONTAN.CO.ID - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) harus mencari cara baru demi mendapatkan dana ekspansi. Ini lantaran rencana divestasi 10 ruas jalan tol anak usahanya, PT Waskita Toll Road harus tertunda.

Direktur Utama WSKT M. Choliq mengatakan, dari penilaian yang dilakukan, belum ada tawaran yang sesuai dengan target perolehan dana WSKT. Padahal sejatinya, divestasi jalan tol ini dilakukan sebagai alternatif pembiayaan ekspansi WSKT, yang mencapai Rp 120 triliun, dalam beberapa tahun ke depan.

Choliq mengatakan, rencana divestasi tol WSKT akan tetap berlanjut, namun dengan skema yang berbeda. Ia bilang, ada tujuh ruas jalan tol Trans Jawa yang masih bisa ditawarkan ke investor. Ketujuh ruas jalan tol ini akan ditawarkan dalam satu paket bundling.


Alasannya, ruas-ruas jalan tol ini akan selesai dalam waktu kurang dari satu tahun. Ia merinci, tiga ruas jalan tol akan selesai pada Desember 2017, sedangkan empat ruas lainnya akan rampung pada Mei 2018. "Jadi, tujuh ruas ini akan tetap didivestasi, tapi harus bundling, karena saling menyambung. Kami berharap, divestasi ini berjalan dan ada partner strategis yang berminat," ujar Choliq kepada KONTAN, Selasa (12/9).

Tapi, jika rencana divestasi ini gagal, WSKT menyiapkan opsi pendanaan dari pasar modal. "Salah satu skemanya bisa dengan IPO, terutama untuk ruas jalan tol Trans Jawa," ujar Sekretaris Perusahaan WSKT Shastia Hadiarti.

Choliq mengklaim, tertundanya divestasi jalan tol ini tidak mempengaruhi kinerja pendapatan dan laba perusahaan. Ia masih optimistis bisa mengantongi pertumbuhan kinerja dua kali lipat di 2017.

Ia juga mengatakan, pendanaan WSKT di tahun ini sudah diamankan dari pinjaman perbankan dan penerbitan obligasi. Sehingga, rencana divestasi aset jalan tol bisa ditunda hingga tahun depan.

Tapi, kabar ini telah membuat saham WSKT longsor hingga 11,27% jadi Rp 1.890 per saham pada perdagangan kemarin. Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital, mengatakan, optimisme pasar yang sudah terbangun terhadap WSKT kini melemah.

Apalagi WSKT sudah merogoh banyak dana untuk investasi jalan tol. "WSKT harus berhasil mencari sumber pendanaan lain," imbuh Alfred. Saat ini WSKT memiliki price to earning ratio (PER) sebesar 8 kali, alias sudah sangat murah. Karena itu, ia masih merekomendasikan buy saham WSKT dengan target harga Rp 2.800 per saham.

Muhammad Nafan Aji Analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, sentimen ini hanya bersifat jangka pendek. Saham WSKT memang berada dalam tren bearish. Sehingga untuk trading jangka pendek, Nafan merekomendasikan hold WSKT dengan rentang support Rp 1.835 dan resistance Rp 1.985.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini