Waskita raih pinjaman Rp 2,52 triliun



JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) makin serius menggarap bisnis tol melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road. Emiten pelat merah ini pun baru saja melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Untuk tahap pertamanya, proyek ini memiliki nilai Rp 3,6 triliun.

Nah, WSKT akan mengandalkan pinjaman perbankan dengan porsi 70% atau Rp 2,52 triliun. Kemudian, senilai 30% atau Rp 1,08 triliun akan mengandalkan kas internal.

"Pinjaman dari BNI," ungkap Antonius Yulianto, Sekretaris Perusahaan WSKT, JumatĀ (17/10).


Secara keseluruhan, proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) ini bernilai Rp 7,2 triliun dengan panjang ruas 21,04 kilometer. Pengerjaan tol di kawasan Jakarta Timur iniĀ akan dilakukan dalam dua tahap. Seksi I Casablanca-Jaka Sampurna memiliki panjang ruas 11 kilometer ditargetkan rampung di 2016. Setelahnya, WSKT akan menggarap seksi II Jaka Sampurna-Duren Jaya memiliki panjang 10,04 kilometer.

Nantinya, WSKT akan mengakuisisi 60% saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM). Sekedar informasi, KKDM merupakan Badan Usaha Jalan Tol proyek Becakayu. Perusahaan tersebut telah menandatangani Pengadaan Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) sejak 2011 lalu. Adapun, konsesi pengusahaan jalan tol ini memiliki tempo 45 tahun.

Selain pinjaman, WSKT juga akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 500 miliar. Rencananya, surat utang tersebut akan digunakan sebagai modal kerja tahun depan. Obligasi ini akan memiliki kupon sekitar 9% sampai 10% dengan tenor 3 tahun. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengganjar dengan peringkat A stable.

Antonius mengatakan, rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) WSKT berada di kisaran 1,2x. Dengan ekuitas Rp 2,3 triliun, utang yang dimiliki tercatat yakni Rp 2,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia