JAKARTA. Perusahaan konstruksi PT Waskita Karya Tbk tengah mengerjakan proyek terbarunya di sektor properti dan jalan tol. Khusus untuk proyek jalan tolnya, emiten berkode saham WSKT ini berencana untuk menerbitkan obligasi sebesar Rp 1 triliun dalam jangak waktu antara September dan Oktober 2014. Berdasarkan riset dari Aurelia Amanda Barus, analis BCA Sekuritas yang dirilis pada 6 Agustus 2014 menyebutkan obligasi tersebut merupakan obligasi tahap pertama. Adapun keseluruhan obligasi yang akan diterbitkan perseroan dalam beberapa tahun ke depan sebesar Rp 2 triliun. Yang dimana total dana tersebut dialokasikan semua untuk investasi jalan tol yang berlokasi di Jawa Tengah. Namun Aurelia belum bisa menghitung pengaruh dari kupon bungan obligasi terhadap pendapatan bersih Waskita. Pasalnya, ia belum mengetahui berapa kupon bunga obligasi tersebut. Tapi ia mengasumsikan jika kupon bunga tersebut sebesar 9,75% hingga 10% maka akan meningkatkan beban bunga perseroan pada tahun ini sekitar Rp 25.5 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah dari target net margin 2014 yang sebesar 3,4%.
Waskita terbitkan obligasi tahap pertama Rp 1 T
JAKARTA. Perusahaan konstruksi PT Waskita Karya Tbk tengah mengerjakan proyek terbarunya di sektor properti dan jalan tol. Khusus untuk proyek jalan tolnya, emiten berkode saham WSKT ini berencana untuk menerbitkan obligasi sebesar Rp 1 triliun dalam jangak waktu antara September dan Oktober 2014. Berdasarkan riset dari Aurelia Amanda Barus, analis BCA Sekuritas yang dirilis pada 6 Agustus 2014 menyebutkan obligasi tersebut merupakan obligasi tahap pertama. Adapun keseluruhan obligasi yang akan diterbitkan perseroan dalam beberapa tahun ke depan sebesar Rp 2 triliun. Yang dimana total dana tersebut dialokasikan semua untuk investasi jalan tol yang berlokasi di Jawa Tengah. Namun Aurelia belum bisa menghitung pengaruh dari kupon bungan obligasi terhadap pendapatan bersih Waskita. Pasalnya, ia belum mengetahui berapa kupon bunga obligasi tersebut. Tapi ia mengasumsikan jika kupon bunga tersebut sebesar 9,75% hingga 10% maka akan meningkatkan beban bunga perseroan pada tahun ini sekitar Rp 25.5 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah dari target net margin 2014 yang sebesar 3,4%.