Waskita Toll jual lagi dua jalan tol



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Toll Road (WTR) masih terus menjajaki penjualan saham atau divestasi ruas tol yang mereka  kelola. Setelah berhasil menjual tiga ruas jalan tol milik PT Waskita Tol Trans Jawa (WTTR) melalui instrumen Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) pada April lalu, manajemen Waskita Toll Road menargetkan divestasi dua ruas tol lagi, melalui mekanisme yang berbeda.

Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini menargetkan divestasi dua ruas tol yaitu tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dan ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) lewat mekanisme penawaran one-on-one bisa menemukan titik terang pada Oktober tahun ini.

Waskita Toll Road mengincar dana hampir Rp 3 triliun dari divestasi kedua ruas tol tersebut. "Kami targetkan Oktober 2018 sudah diketahui calon yang benar-benar minat dan kemudian akan diproses," kata Herwidiakto, Direktur Utama PT Waskita Toll Road, Selasa (10/7).


Saat ini sudah ada lima investor yang telah menyatakan tertarik membeli dua ruas tol itu. Mereka berasal dari swasta maupun perusahaan badan usaha milik negara (BUMN). Bahkan ada investor asing asal Eropa yang tertarik.

Sebelumnya, WTR telah mengantongi dana Rp 5 triliun dari divestasi tiga tol WTTR, yakni Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang dan Pasuruan-Probolinggo lewat skema RDPT.

Selain melakukan divestasi, WTR tetap akan ekspansi bisnis dengan menambah konsesi baru. Kini, operator jalan tol tersebut membidik dua ruas jalan tol yang akan segera diproses lelang oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), yaitu tol Semarang-Demak dan Jembatan Balikpapan-Penajam Paser Utama. "Kami fokus di dua tol itu saja. Tidak ada rencana membidik ruas lain yang akan ditenderkan, karena dananya tidak cukup," ungkap Herwidiakto.

BPJT Kementerian PUPR akan melakukan tahap prakualifikasi ulang untuk jalan tol yang diperkirakan menelan investasi Rp 15,3 triliun. Konsorsium WTR akan kembali mengikuti proses tersebut (lihat halaman 20).

Waskita Toll Road akan kembali mengikuti prakualifikasi ulang, tapi kemungkinan bakal ada perubahan anggota konsorsium. "Sebelumnya, kami hanya berdua, yakni Jasa Marga 60% dan WTR 40%. Mungkin akan menambah anggota konsorsium, tapi Jasa Marga yang mengatur sebagai lead," imbuh Herwidiakto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati