KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Waskita Toll Road (WTR) akan lebih selektif dalam menambah proyek jalan tolnya. Adapun hal tersebut lantaran sulitnya mendapatkan pendanaan apabila nilai kelayakan kurang baik. Mokh Sadali, Direktur Pengembangan Usaha dan Operasi WTR menyebutkan bahwa dalam bisnis tol memiliki beberapa tantangan. Beberapa di antaranya yakni tanah dan pendanaan. Baca Juga: Pemalang Batang Toll Road targetkan gerbang tol ketiga rampung April 2020 Lebih lanjut, ia bilang untuk masalah tanah sebetulnya ada dalam aturan UU 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Menurutnya, memang dana talangan dari pengusaha jalan tol untuk pengadaan tanah akan mendapatkan penggantian dari pemerintah. "Hanya saja pengembaliannya cukup lama serta kompensasi ada devisiasi minus 2%-4%, terlebih kalau waktu pengembalian mundur," ujarnya dalam acara Integrasi dan Konektivitas Menjadi Kunci untuk Menarik Swasta Berinvestasi di Jalan Tol, di Jakarta, Selasa (29/10). Kemudian dari sisi pendanaan belum maksimalnya peran perbankan dalam industri jalan tol lantaran pengusaha kerap alami kesulitan mencari pendanaan. Sedangkan untuk fasilitas kredit cash deficiency support (CDS) ia sebutkan baru ada dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). "Pendanaan itu berat karena palingan kami ekuitas 30%, sisanya bank. Kami tidak kuat kalau 100%," lanjutnya. Baca Juga: Duh, Tol Cibitung–Cilincing Gagal Kelar Tahun Ini, Molor Sampai Kapan? Dari sana pihaknya memilih untuk lebih selektif dalam mengerjakan proyek tol dengan memilih proyek strategis nasional (PSN) dan proyek yang nilai kelayakan dan internal rate of return (IRR) yang baik untuk memudahkan mencari pendanaan. Sedangkan, untuk proyek yang sedang berjalan ada proyek Becakayu seksi 2 dan 1A, Cinere-Serpong seksi 1 sampai Ciputat akan dioperasikan Maret atau April tahun depan dan untuk seksi II akan terhubung dengan milik PT Translingkar Kita Jaya (TLKJ). "Juga Cimanggis-Cibitung dan Cibitung-Cilincing diperkirakan akhir 2020 akan selesai," jelasnya.
Waskita Toll Road akan selektif memilih proyek jalan tol
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Waskita Toll Road (WTR) akan lebih selektif dalam menambah proyek jalan tolnya. Adapun hal tersebut lantaran sulitnya mendapatkan pendanaan apabila nilai kelayakan kurang baik. Mokh Sadali, Direktur Pengembangan Usaha dan Operasi WTR menyebutkan bahwa dalam bisnis tol memiliki beberapa tantangan. Beberapa di antaranya yakni tanah dan pendanaan. Baca Juga: Pemalang Batang Toll Road targetkan gerbang tol ketiga rampung April 2020 Lebih lanjut, ia bilang untuk masalah tanah sebetulnya ada dalam aturan UU 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Menurutnya, memang dana talangan dari pengusaha jalan tol untuk pengadaan tanah akan mendapatkan penggantian dari pemerintah. "Hanya saja pengembaliannya cukup lama serta kompensasi ada devisiasi minus 2%-4%, terlebih kalau waktu pengembalian mundur," ujarnya dalam acara Integrasi dan Konektivitas Menjadi Kunci untuk Menarik Swasta Berinvestasi di Jalan Tol, di Jakarta, Selasa (29/10). Kemudian dari sisi pendanaan belum maksimalnya peran perbankan dalam industri jalan tol lantaran pengusaha kerap alami kesulitan mencari pendanaan. Sedangkan untuk fasilitas kredit cash deficiency support (CDS) ia sebutkan baru ada dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). "Pendanaan itu berat karena palingan kami ekuitas 30%, sisanya bank. Kami tidak kuat kalau 100%," lanjutnya. Baca Juga: Duh, Tol Cibitung–Cilincing Gagal Kelar Tahun Ini, Molor Sampai Kapan? Dari sana pihaknya memilih untuk lebih selektif dalam mengerjakan proyek tol dengan memilih proyek strategis nasional (PSN) dan proyek yang nilai kelayakan dan internal rate of return (IRR) yang baik untuk memudahkan mencari pendanaan. Sedangkan, untuk proyek yang sedang berjalan ada proyek Becakayu seksi 2 dan 1A, Cinere-Serpong seksi 1 sampai Ciputat akan dioperasikan Maret atau April tahun depan dan untuk seksi II akan terhubung dengan milik PT Translingkar Kita Jaya (TLKJ). "Juga Cimanggis-Cibitung dan Cibitung-Cilincing diperkirakan akhir 2020 akan selesai," jelasnya.