Waskita Toll Road turut bikin Hutama Marga Waskita



JAKARTA. Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) telah mendirikan anak usaha yaitu PT Hutama Marga Waskita. Pendirian anak usaha ini dalam rangka menunjang kinerja dan untuk pengerjaan proyek tol Trans Sumatera.

Kepala Departemen SDM dan Umum WSKT, Munib Lusianto dalam keterbukaan informasi publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (23/2) menyampaikan HMW didirikan dengan modal dasar sebesar Rp 60 miliar dan modal ditempatkan dan disetorkan sebanyak 15.000 lembar saham atau setara Rp 15 miliar.

"Nilai penyertaan modal dan persentase kepemilikan WTR di HMW adalah sebanyak 4.500 lembar saham atau setara Rp 4,5 miliar atau sebesar 30%," ujarnya.


PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan kenaikan laba signifikan di tahun ini yaitu Rp 1,01 triliun naik 161,88% dari laba yang dicatat tahun sebelumnya yaitu Rp 625 miliar. Laba ini juga telah melampaui target yang ditetapkan perseroan yaitu Rp 750 miliar atau meningkat 34,91%.

Hal ini tentunya ditopang oleh penjualan WIKA di tahu 2016 sebesar  Rp 15,66 triliun angka ini naik dari periode 2015 yaitu Rp 13,62. Angka ini belum termasuk dengan KSO (kerjasama operasi), jika termasuk ini penjualan WIKA bisa mencapai target yang ditetapkan tahun 2016 yaitu Rp 17,29 triliun.

Asal tahu saja, untuk mengusahakan pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, tiga BUMN mendirikan perusahaan patungan yang diberi nama PT Hutama Marga Waskita.

BUMN yang berpartisipasi adalah PT Hutama Karya (Persero), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, serta PT Waskita Toll Road (entitas usaha PT Waskita Karya Persero).

"Akta perjanjian usaha patungan pengusahaan jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat dan akta pendirian Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Marga Waskita ditandatangani pada 20 Februari 2017," kata Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Muhammad Sofyan.

Adapun komposisi kepemilikan saham perusahaan tersebut adalah Hutama Karya menguasai 40%, sedangkan Jasa Marga dan Waskita Toll Road masing-masing sekitar 30%.

Ia melanjutkan, penyertaan saham pada PT Hutama Marga Waskita ini untuk meningkatkan nilai perusahaan dan laba perseroan dalam jangka panjang.

Ruas tol ini memiliki panjang sekitar 143,25 kilometer (km), dengan masa konsesi selama 40 tahun.  Jalan tol Tebing Tinggi-Parapat merupakan salah satu ruas tol yang diterima usulannya menjadi proyek strategis nasional (PSN) dan masuk dalam revisi peraturan presiden nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat Basuki Hadimuljono memperkirakan, ruas Tol tersebut membutuhkan investasi sekitar Rp13,45 triliun, dengan nilai konstruksi sebesar Rp9,55 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto