Waskita (WSKT) Rampung Bangun Bendungan Temef NTT, Total Anggaran Rp 2,7 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah merampungkan pembangunan Bendungan Temef. Pembangunan bendungan terbesar di Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menelan total anggaran sebesar Rp 2,7 triliun.

Pembangunan Bendungan Temef terbagi menjadi empat paket pekerjaan. Paket I dikerjakan oleh Kerja Sama Operasi (KSO) PT Waskita-Bangunnusa, lalu Paket IV digarap oleh KSO PT Waskita-Bahagia-Guntur. Sedangkan Paket II dan III dikerjakan oleh KSO PT Nindya-Bina Nusa Lestari.

Letak bendungan itu mencakup tiga desa pada dua kecamatan, yakni Desa Oenino dengan Desa Pane Utara, Kecamata Oenino, serta Desa Konbaki, Kecamatan Polen. Sementara, panjang puncaknya mencapai 535 meter (m) dengan tinggi 54,35 m.


Corporate Secretary WSKT Ermy Puspa Yunita mengatakan, Bendungan Temef memiliki luas genangan 297,78 hektare (ha). Maka dapat menampung air hingga 45,78 juta meter kubik (m3).

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Kontribusi Bangun 1.000 Kilometer Jalan Tol dalam 10 Tahun

“Ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang mempunyai curah hujan lebih rendah dibandingkan daerah lain. Maka pembangunan bendungan diikuti pula oleh pembangunan jaringan irigasinya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (30/9).

Nantinya, Proyek Strategis Nasional (PSN) ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir pada area hilir bendungan. Disebutkan, Bendungan Temef mampu mereduksi banjir di Kabupaten Malaka sebesar 15%.

Ermy menjelaskan, Bendungan Temef menjadi bendungan pertama yang menggunakan teknologi digital In Place Inclinometer (IPI) berupa aplikasi, sehingga memudahkan proses monitoring pekerjaan proyek.

“Proses cetak Riprap Beton pun dilakukan di lokasi proyek, proses ini sebagai solusi alternatif yang berdampak pada penghematan biaya dan quality control,” jelasnya.

Bendungan Temef juga memiliki motif dan gapura yang melambangkan persatuan dari beberapa desa lokal di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan.

“Motif air pada bendungan utama sebagai tempat penampungan air atau main dam menggunakan batu alam yang biasa disebut kefa. Batu itu hanya ada di sekitar Temef atau Kabupaten Kefa,” ungkapnya.

Tidak hanya fokus pada pembangunan, Waskita Karya turut melakukan sejumlah kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) guna mengoptimalkan nilai sosial dari pembangunan proyek bagi masyarakat di kawasan Desa Oenino yang terletak dekat Bendungan Temef.

 
WSKT Chart by TradingView
 

Kegiatan TJSL tersebut meliputi pembangunan bak air, membangun fasilitas umum dan olahraga, dukungan pengecoran gereja, donor darah bersama RSUD Soe, pelepasan bibit ikan dan penanaman pohon kelapa, serta sosialisasi malaria dan Medical Check Up bersama Puskesmas Oenino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari