Waspada! 6 Gejala Penyakit Paru-Paru yang Perlu Anda Ketahui



KONTAN.CO.ID - Mengetahui gejala penyakit paru-paru adalah salah satu hal yang penting untuk Anda ketahui. Pasalnya, dengan begitu Anda dapat melakukan pencegahan dan penangan lebih cepat. 

Penyakit paru-paru termasuk salah satu penykit berbahaya dan memakan banyak korban di seluruh dunia. Salah dua gejala penyakit paru-paru yang paling umum adalah batuk dan sesak napas. 

Meski kedua gejala tersebut relatif hampir pernah dialami semua orang, gejala-gejala serupa tak boleh dianggap sepele karena bisa berdampak buruk terhadap paru-paru jika dibiarkan begitu saja. 


Baca Juga: SaveTik, Cara Mudah Download Video TikTok Tanpa Watermark Secara Gratis

Penyakit paru-paru bisa disebabkan oleh banyak faktor mulai dari virus, bakteri, jamur, paru-paru basah hingga keterunan. 

Melansir dari Premier Health, terdapat beberapa gejala penyakit jantung yang perlu Anda ketahui, di antaranya:

Sesak Napas 

Sesak napas merupakan salah satu gejala penyakit paru-paru yang paling umum. Hal tersebut dikarenakan adanya gangguan di saluran pernapasan khususnya paru-paru, sehingga membuat penderita menjadi kesulitan untuk bernapas. 

Batuk Kronis

Anda mesti berhati-hati jika mengalami batuk-batuk lebih dari satu bulan. Pasalnya, hal tersebut bisa diartikan sebagai sinyal bahwa ada gangguan kesehatan di saluran atau sistem pernapasan Anda termasuk gejala penyakit paru-paru.

Batuk Berdarah

Selain batuk kronis, Anda juga perlu berhati-hati jika saat batuk Anda mengeluarkan darah. Batuk berdarah termasuk salah satu gejala penyakit paru-paru yang perlu Anda waspadai. 

Baca Juga: Cara Mudah Download Video TikTok Tanpa Watermark Lewat SSSTikTok, Simak!

Produksi Lendir Kronis

Lendir dapat bertahan melawan infeksi atau iritasi. Tetapi peningkatan produksi lendir selama lebih dari sebulan bisa mengindikasikan bahwa hal tersebut merupakan salah satu gejala penyakit paru-paru.

Nyeri Dada

Gejala penyakit paru-paru selanjutnya adalah munculnya rasa nyeri dada dalam kurun waktu yang relatif lama. Hal tersebut harus sesegera mungkin melakukan penanganan atau pengobatan ke dokter atau tenaga medis terdekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News