Jakarta. Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, menyita 1.950 meterai tempel palsu harga Rp 6.000 yang diedarkan kepada masyarakat di Sunter Agung, Tanjung Priok, dari empat orang tersangka. Polisi mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan dapat membedakan meterai palsu dengan yang asli. Wakapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Kompol Ruly Indra Wijayanto, menjelaskan perbedaan kedua meterai tersebut di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (25/5/2016. Kertas yang digunakan meterai palsu memiliki tekstur lebih kasar bila dibandingkan dengan meterai asli. "Jadi masih sangat terlihat sekali karena proses pembuatannya masih cukup kasar. Dari kekasaran kertas berbeda," ujar Ruly. Selain itu, masyarakat dapat membedakan meterai asli dan palsu melalui warnanya. Warna meterai palsu cenderung lebih terang. "Terlihat dari warna sudah jelas sangat berbeda dengan yang asli. Warnanya lebih terlihat cerah," kata Ruly.
Waspada, banyak materai palsu
Jakarta. Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, menyita 1.950 meterai tempel palsu harga Rp 6.000 yang diedarkan kepada masyarakat di Sunter Agung, Tanjung Priok, dari empat orang tersangka. Polisi mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan dapat membedakan meterai palsu dengan yang asli. Wakapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Kompol Ruly Indra Wijayanto, menjelaskan perbedaan kedua meterai tersebut di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (25/5/2016. Kertas yang digunakan meterai palsu memiliki tekstur lebih kasar bila dibandingkan dengan meterai asli. "Jadi masih sangat terlihat sekali karena proses pembuatannya masih cukup kasar. Dari kekasaran kertas berbeda," ujar Ruly. Selain itu, masyarakat dapat membedakan meterai asli dan palsu melalui warnanya. Warna meterai palsu cenderung lebih terang. "Terlihat dari warna sudah jelas sangat berbeda dengan yang asli. Warnanya lebih terlihat cerah," kata Ruly.