Waspada! Fitch potong proyeksi ekonomi China-India



SINGAPURA. Kondisi ekonomi dua raksasa emerging market dunia yaitu China dan India cukup mengkhawatirkan. Fitch Ratings memberikan pandangan pesimis pada pertumbuhan ekonomi dua negara ini.

Dalam penilaian lembaga pemeringkat tersebut, kemampuan stimulus ekonomi dua negara tersebut berkurang drastis dihajar resesi global yang lebih besar.

Proyeksi pertumbuhan China tahun ini digunting dari 8% menjadi 7,8%. India dipotong dari 6,5% menjadi 6%. "Kedua negara ini menghadapi risiko ekonomi global dan gagal merespon pelonggaran kebijakan dalam negeri," ulas Fitch, Jumat (28/9).


Perlambatan tingkat profitabilitas perusahaan di dua wilayah ini menjadi penyumbang dominan atas melambatnya ekonomi. Penyebabnya adalah tingkat konsumsi atau belanja masyarakat sangat rendah.

Pos lain yang menjadi perhatian Fitch di Beijing adalah pertumbuhan sektor properti dan konstruksi. Terhadap pertumbuhan China 2012, aktivitas konstruksi diramal melambat sekitar 0,8%. Selain itu, Fitch melihat ada sinyal penurunan stabilitas keuangan dan kemampuan bank melakukan pelonggaran moneter untuk meminimalisir risiko.

Namun, di tengah situasi yang memburuk ini, Fitch memberi acungan jempol bahwa daya serap sektor tenaga kerja China mampu bertahan di antara 7% dan 8%.

Sedangkan di India, sektor investasi berperan besar dalam penurunan kinerja ekonomi. Tingkat investasi hanya tumbuh 0,7% pada kuartal II 2012 dibandingkan catatan triwulan yang sama tahun lalu.

Di Negeri Bollywood itu, pelaku bisnis belum merasakan adanya insentif atau pelonggaran baru yang bisa mengatrol selera investasi di India. Defisit pemerintah India diproyeksi berada di kisaran 8,5% dari GDP 2012. Bisa diartikan, ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter makin terbatas.

Editor: