KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlu waspada, ada kemungkinan peningkatan tingkat inflasi pada awal tahun 2024. Kepala Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo mengungkapkan, tingkat inflasi kemungkinan naik hingga akhir kuartal I-2024 alias hingga Maret 2024, sebab jelang bulan Ramadan. “Ada efek dari bulan Ramadan. Sehingga, seharusnya inflasi sampai Maret 2024 dalam tren naik,” tutur Banjaran kepada
Kontan.co.id, Kamis (1/2).
Baca Juga: Beras Tetap Sumbang Inflasi, Meski Pemerintah Telah Salurkan Bantuan Pangan Banjaran menduga, kenaikan inflasi akan terjadi dalam komponen harga bergejolak (volatile food) dan juga inflasi inti. Namun, ia yakin inflasi tak akan meningkat drastis. Selain itu, adanya perubahan tahun dasar perhitungan inflasi juga dinilai Banjaran akan member dampak pada perhitungan inflasi. “Secara kalkulatif, iya (akan memengaruhi kenaikan inflasi),” tambahnya. Meski demikian, Banjaran yakin inflasi sepanjang tahun 2024 akan terkendali dalam kisaran sasaran 2,5% yoy plus minus 1%, dengan koordinasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) dan pemerintah.
Baca Juga: Tren Inflasi Beras Masih Bertahan di Awal Tahun 2024 Dari perhitungannya, inflasi sepanjang tahun ini akan berada di kisaran 2,57% yoy. Senada, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menduga ada potensi kenaikan inflasi sesuai pola musiman jelang Ramadan. Meski demikian, “Pada semester I-2024, atau sampai setelah Ramadan diproyeksikan inflasi manageable (terjaga),” katanya.
Namun, David menekankan pemerintah tetap perlu menjaga pasokan pangan dan yang berkaitan dengannya untuk menjaga inflasi tetap terjaga.
Baca Juga: BPS: Inflasi Januari 2024 Disumbang Komponen Harga Bergejolak Pun sama dengan Banjaran, David meyakini inflasi sepanjang tahun 2024 tetap berada dalam kisaran sasaran. Hitungan David, inflasi tahun ini akan berada di kisaran 3,2% yoy. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli