Waspada, Kemenkes catat tren kenaikan kasus Covid-19 pada April 2021



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, ada tren kenaikan kasus Covid-19 di bulan April 2021. 

Berdasarkan data kasus konfirmasi Covid-19 dari Kemenkes, Nadia menjelaskan pada Rabu (28/4/2021) terdapat 5.241 penambahan kasus Covid-19. Sementara itu, pada Kamis (29/4/2021), ada 5.833 kasus baru Covid-19. 

"Artinya ada tambahan sebanyak 600 kasus. Nah, ini tentunya kembali menjadi alarm kita," kata Nadia dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Kementerian Kesehatan, Senin (3/5/2021). 


"Kalau kita lihat grafiknya yang kemarin sudah kita upayakan untuk mulai turun sejak awal Februari terus sampai Maret. Di April terlihat ada sedikit seolah-olah kenaikan tren kenaikan," ujarnya. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 di India bisa menembus angka 20 juta dalam 24 jam

Padahal, ia mengatakan, selama ini pemerintah telah berupaya untuk menurunkan kasus Covid-19. Nadia pun berharap semua pihak berpartisipasi dalam upaya menekan lonjakan kasus Covid-19.

Diketahui, pemerintah setiap harinya melaporkan informasi perkembangan kasus harian Covid-19. Pada Kamis (29/4/2021) tercatat ada 5.833 kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga secara akumulatif ada 1.662.868 kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga hari ini. 

Kemudian, ada penambahan 6.015 pasien yang telah dinyatakan sembuh sehingga total pasien sembuh dari Covid-19 ada 1.517.432 orang.

Selain itu, ada juga penambahan 218 pasien yang tutup usia setelah sempat dinyatakan positif virus corona sehingga jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 per Kamis kemarin bertambah menjadi 45.334 orang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenkes: Ada Tren Kenaikan Kasus Covid-19 pada April 2021 Penulis : Rahel Narda Chaterine Editor : Diamanty Meiliana

Selanjutnya: Sri Mulyani sebut pelayanan dasar dan infrastruktur jadi prasyarat kemakmuran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli