JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu sempat mencapai rekor tertinggi dalam sejarah. Tapi indeks akhirnya ditutup dengan kenaikan 2,59% ke 5,791.88. Seluruh sektor naik. Sektor aneka industri memimpin penguatan 4,76%, infrastruktur 3,99%, dan sektor barang konsumsi 3,62%. Kenaikan rating investasi Indonesia oleh S&P menjadi alasan utama kenaikan IHSG. "Penguatan signifikan ini memberi momentum dan membuat probabilitas koreksi meningkat," ujar Lanjar Nafi, analis Reliance Securities, Jumat (19/5). Lanjar memperkirakan IHSG hari ini akan menguat terbatas dengan rentang pergerakan 5.700-5.830. Selain euforia S&P, pergerakan indeks awal pekan ini akan dipengaruhi data ekspor impor dan indeks kepercayaan di Jepang dengan ekspektasi rendah. Saham-saham yang bisa dicermati misalnya ACES, AKRA, ASRI, BWPT, INDY, ITMG, LPKR, PTBA, SSIA, ADRO, ADHI dan MAIN.
Waspada koreksi IHSG pasca rekor
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu sempat mencapai rekor tertinggi dalam sejarah. Tapi indeks akhirnya ditutup dengan kenaikan 2,59% ke 5,791.88. Seluruh sektor naik. Sektor aneka industri memimpin penguatan 4,76%, infrastruktur 3,99%, dan sektor barang konsumsi 3,62%. Kenaikan rating investasi Indonesia oleh S&P menjadi alasan utama kenaikan IHSG. "Penguatan signifikan ini memberi momentum dan membuat probabilitas koreksi meningkat," ujar Lanjar Nafi, analis Reliance Securities, Jumat (19/5). Lanjar memperkirakan IHSG hari ini akan menguat terbatas dengan rentang pergerakan 5.700-5.830. Selain euforia S&P, pergerakan indeks awal pekan ini akan dipengaruhi data ekspor impor dan indeks kepercayaan di Jepang dengan ekspektasi rendah. Saham-saham yang bisa dicermati misalnya ACES, AKRA, ASRI, BWPT, INDY, ITMG, LPKR, PTBA, SSIA, ADRO, ADHI dan MAIN.