Waspada, kredit macet perbankan China melonjak



BEIJING. China benar-benar tak bisa mengelak lagi dari imbas krisis. Secara perlahan tapi pasti, dampak itu muncul satu per satu.

Salah satunya adalah, potensi non performing loan (NPL) perbankan China kembali menanjak setelah bertahun-tahun berhasil ditahan di bawah angka 1%. Kilas balik, kredit macet berhasil ditekan setelah pemerintah mengakhiri reformasi kepemilikan saham dan mendorong bank melantai di bursa saham pada awal 2000 an.

Akan tetapi, pertengahan tahun ini, kredit macet tak bisa dibendung. Beberapa bank besar dan sejumlah wilayah di China mencatat kenaikan kredit macet secara signifikan.


Misalnya, ketika Perdana Menteri Wen Jiabao berkunjung ke Wenzhou Agustus tahun lalu, rasio NPL bank di wilayah ini hanya 0,37% dan merupakan yang terendah di Negeri Tirai Bambu.

"Namun, NPL daerah tersebut mendekati 2% saat ini," papar China Banking Regulatory Commission Zhejiang.

Sedangkan bank besar yang bernasib serupa dengan Wenzhou adalah China Construction Bank dengan rasio NPL 2%. Jika dinominalkan, kredit bobrok tersebut mencapai 10 miliar yuan atau setara dengan US$ 1,58 miliar.

Bank lainnya adalah China Guangfa Bank di Zhejiang yang mencatatkan NPL 2,89%. Kredit busuk ini melonjak tajam karena di awal tahun, NPL Guangfa hanya 0,93%.

Data regulator juga merekam, NPL Shenzhen Development Bank mendekati 2%. Secara umum, rasio NPL industri perbankan Zhejiang telah naik paling sedikit 0,5% pada Mei dari 0,93% di awal tahun.

"Wilayah Zhejiang bisa menjadi pembuka," ujar pejabat Industrial and Commercial Bank of China Zhejiang.

Regulator sudah memberikan peringatan, NPL ini akan menyebar ke wilayah timur China dan secara keseluruhan akan diikuti oleh daerah tengah dan barat.

Editor: