KONTAN.CO.ID - Mengancam privasi,
malware di HP Android ini berjalan tanpa sepengetahuan pengguna. Punya nama PhoneSpy,
malware ini tersebar lewat 23 aplikasi Android yang kabarnya telah menginfeksi ribuan perangkat. Lagi-lagi
malware kembali mengancam pengguna HP Android. Kali ini, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang keamanan, Zimperium melaporkan temuannya mengenai
malware bernama PhoneSpy. Mengutip dari
PCMag, Zimperium mengungkapkan,
malware yang menyerang pengguna Android ini didesain supaya bisa berjalan di
background tanpa diketahui.
Malware tersebut berjalan secara diam-diam, sambil memata-matai korbannya tanpa menimbulkan kecurigaan. Menurut Zimperium, pelaku yang bertanggungjawab atas
malware PhoneSpy telah mengumpulkan sejumlah besar informasi, baik pengguna pribadi maupun perusahaan.
Baca Juga: PUBG: New State rilis hari ini! Berikut perkiraan ukuran file download (Android, iOS) PhoneSpy memiliki kontrol yang luas atas perangkat yang terinfeksi. Zimperium mengungkapkan,
malware tersebut dapat mencuri
log panggilan, pesan teks (SMS), foto, dan data lainnya. Termasuk, merekam
audio, merekam
video, dan mengambil gambar serta mengirim teks atau mengutak-atik panggilan telepon.
Malware tersebut juga bisa menyembunyikan ikon aplikasi yang digunakan untuk menginfeksi perangkat korban. Dengan demikian, korban akan kesulitan mendeteksi aplikasi yang telah disisipi
malware itu. "Mirip dengan
spyware mobile lainnya yang telah Anda lihat, data yang dicuri dari perangkat ini dapat digunakan untuk pemerasan dan spionase pribadi dan perusahaan," ujar Zimperium. "Para aktor jahat kemudian bisa membuat catatan tentang korban, mengunduh materi yang dicuri, dan mengumpulkan intelijen untuk praktik jahatn lainnya", tambah Zimperium.
Zimperium mengatakan, 23 aplikasi berbahaya yang terkait dengan
spyware belum ditemukan di Play Store atau toko aplikasi pihak ketiga lainnya. Kemungkinan aplikasi yang telah disisipi
malware tersebut didistribusikan melalui pengalihan lalu lintas
web atau rekayasa sosial. Zimperium masih belum mengetahui, apakah
malware PhoneSpy ini menargetkan orang, organisasi atau industri tertentu. Hanya, mereka mengungkapkan, informasi yang dicuri bisa digunakan untuk memeras korban atau memfasilitasi upaya
phising. Dari 23 aplikasi yang disisipi
malware, di antaranya berbahasa Korea. Mulai dari aplikasi edit foto,
video, galeri, dan masih banyak lagi.