JAKARTA. Pada tahun 2018, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menargetkan angka inflasi lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya, yakni di kisaran 2,5% - 4,5%. Beberapa tahun belakangan, termasuk tahun ini, target inflasi masih di angka 3% - 5%. Ekonom Institute for Development of Economics & Finance (Indef, Bhima Yudhistira Adhinegara berpendapat, target inflasi tahun 2018 masih cukup realistis di angka 4% - 4,5%. Akan tetapi, pemerintah perlu mencermati penyebab rendahnya inflasi tersebut. Biasanya rendahnya inflasi disebabkan oleh harga pangan yang terkendali atau tidak adanya kenaikan harga yang diatur pemerintah. Persoalannya, selama 2017, terutama saat puncak inflasi bulan Juni lalu, fenomena rendahnya inflasi pangan lebih disebabkan oleh pelemahan permintaan atau konsumsi.
Waspada masuk ke era inflasi rendah
JAKARTA. Pada tahun 2018, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menargetkan angka inflasi lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya, yakni di kisaran 2,5% - 4,5%. Beberapa tahun belakangan, termasuk tahun ini, target inflasi masih di angka 3% - 5%. Ekonom Institute for Development of Economics & Finance (Indef, Bhima Yudhistira Adhinegara berpendapat, target inflasi tahun 2018 masih cukup realistis di angka 4% - 4,5%. Akan tetapi, pemerintah perlu mencermati penyebab rendahnya inflasi tersebut. Biasanya rendahnya inflasi disebabkan oleh harga pangan yang terkendali atau tidak adanya kenaikan harga yang diatur pemerintah. Persoalannya, selama 2017, terutama saat puncak inflasi bulan Juni lalu, fenomena rendahnya inflasi pangan lebih disebabkan oleh pelemahan permintaan atau konsumsi.