Waspada Penularan Flu Burung pada Manusia, Ini Upaya Antisipasinya!



MOMSMONEY.ID - Kewaspadaan terhadap risiko penularan flu burung ada manusia tengah ditingkatkan. Apalagi dengan adanya laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beberapa waktu lalu yang menyebutkan adanya deteksi kasus infeksi virus Avian Influenza Tipe A (H9N2) pada manusia di negara bagian Benggala Barat, India.

Lantas apa yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi penularan flu burung ini? Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Achmad Farchanny Tri Adryanto mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Dia pun menyarankan orang yang sering bersentuhan dengan unggas untuk selalu cuci tangan menggunakan sabun setelah berkontak dengan unggas.


Bukan hanya itu, dia pun mengingatkan masyarakat agar tidak mengonsumsi unggas dan mamalia yang sakit, serta menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai pada saat kontak dengan unggas atau hewan mamalia sakit atau mati mendadak.

“Kemudian melaporkan kepada dinas peternakan setempat bila ada kematian unggas atau hewan mamalia secara mendadak dan dalam jumlah yang banyak di lingkungannya," kata Achmad Farchanny dikutip dari situs Kemenkes, Jumat (21/6).

Baca Juga: Waspadai Risiko Penularan Flu Burung, Pengawasan Pintu Masuk Negara Diperkuat

Dia menjelaskan bahwa penularan penyakit flu burung pada manusia dapat melalui kontak langsung dengan unggas atau binatang lain yang sakit atau produk unggas yang sakit karena infeksi H5N.

Penularan di lingkungan, pasar, kandang unggas, halaman, kebun atau peralatan yang tercemar virus tersebut baik yang berasal dari tinja unggas yang terserang flu burung (H5N1).

Penularan juga dapat melalui makanan. Baik lewat pengolahan atau konsumsi produk unggas mentah atau yang tidak dimasak dengan sempurna di wilayah yang dicurigai atau dipastikan terdapat hewan atau manusia yang terinfeksi H5N1.

Adapun, umumnya gejala klinis flu burung (H5N1) pada manusia mirip dengan flu biasa, yang sering ditemukan adalah demam lebih dari 38 derajat Celcius, batuk, dan nyeri tenggorok.

Gejala lain yang dapat ditemukan adalah pilek, sakit kepala, nyeri otot, infeksi selaput mata, diare atau gangguan saluran cerna. Gejala sesak napas menandai kelainan saluran napas bawah yang dapat memburuk dengan cepat.

Achmad Farchanny meminta masyarakat untuk segera ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila mengalami gejala sakit suspek flu burung dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Lidya Yuniartha