Waspada! Penyebaran Omicron BA.2 yang Lebih Menular Mulai Dominan di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, porsi subvarian Omicron BA.2 sudah mulai dominan di Indonesia. Tapi, tidak terlihat memicu terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Subvarian Omicron BA.2, Budi menyebutkan, berdasarkan hasil genome sequencing, sudah terdeteksi di Indonesia. Dalam lebih dari dua bulan terakhir, Indonesia sudah melakukan 8.032 genome sequencing.

"Alhamdulillah, kita tidak melihat, dan mudah-mudahan tidak akan melihat, ada kenaikan kembali dari jumlah kasus,” katanya dalam keterangan pers usai rapat terbatas tentang evaluasi PPKM, Senin (14/3)


Menurut Budi, tren kasus Covid-19 juga konsisten menurun, dengan angka reproduksi efektif (Rt) turun di setiap pulau besar di Indonesia. Dua provinsi yang masih menunjukkan tren kasus meningkat: Kalimantan Utara dan Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Terlewat Jadwal Vaksinasi Dosis Kedua? Begini Anjuran Menkes

Hanya, Budi mengatakan, Kasus Covid-19 di sejumlah negara, seperti Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris mengalami peningkatan yang cukup tinggi karena penyebaran subvarian Omicron BA.2. 

Bahkan, peningkatan kasus di Hong Kong juga berdampak pada peningkatan tingkat kematian yang tinggi, terutama di kelompok masyarakat lanjut usia (lansia). 

Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong laju vaksinasi Covid-19 terutama bagi kelompok rentan. "Perlu sekali menyegerakan vaksinasi minimal dua dosis, idealnya tiga dosis, ke para lansia untuk melindungi mereka,” ujar Menkes.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berdasarkan data awal, mengatakan pada bulan lalu, Omicron BA.2, yang mendapat julukan Omicron Siluman, tampaknya lebih menular dari BA.1, sub-varian asli Omicron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan