JAKARTA. Membaiknya data ekspor impor China dan Zona Eropa membuat harga komoditas dunia terkerek naik. Hari ini, harga minyak Brent naik dan menembus harga US$109 per barel, harga nikel dunia menguat 3% ke level US$14.735 per ton dan harga timah telah menguat 1,69% ke posisi US$22.100 per ton. Kondisi ini juga menjadi angin segar bagi pergerakan saham-saham sektor komoditas, khususnya sektor tambang. Lihat saja, indeks mining di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini ditutup menguat 14,77 poin ke level 1.389,95. Sebenarnya, beberapa saham sektor komoditas mengalami pelemahan signifikan sepanjang 2013 ini. Tiga saham dengan penurunan paling tinggi tahun adalah PT Atlas Resources Tbk (ARII) sebesar -55,63%, PT Harum Energy Tbk (HRUM) sebesar -55,42% dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar -50,94%.
Waspada pergerakan saham berbasis komoditas
JAKARTA. Membaiknya data ekspor impor China dan Zona Eropa membuat harga komoditas dunia terkerek naik. Hari ini, harga minyak Brent naik dan menembus harga US$109 per barel, harga nikel dunia menguat 3% ke level US$14.735 per ton dan harga timah telah menguat 1,69% ke posisi US$22.100 per ton. Kondisi ini juga menjadi angin segar bagi pergerakan saham-saham sektor komoditas, khususnya sektor tambang. Lihat saja, indeks mining di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini ditutup menguat 14,77 poin ke level 1.389,95. Sebenarnya, beberapa saham sektor komoditas mengalami pelemahan signifikan sepanjang 2013 ini. Tiga saham dengan penurunan paling tinggi tahun adalah PT Atlas Resources Tbk (ARII) sebesar -55,63%, PT Harum Energy Tbk (HRUM) sebesar -55,42% dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar -50,94%.