MOMSMONEY.ID - Waspada pneumonia, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat melakukan langkah-langkah di bawah ini. Saat ini, China bagian utara sedang mengalami masalah kesehatan dengan meningkatnya kasus pneumonia pada anak-anak. WHO pun turut mempublikasikan adanya pneumonia yang belum terdiagnosa pada 22 November 2023.
Kasus ini meningkat sejak Mei 2023, di mana banyak rawat jalan dan rawat inap anak karena mycoplasman pneumoniae. Kemudian, pada Oktober 2023, angka penyakit karena respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, dan influenza juga meningkat, meski saat ini telah turun. Kementerian Kesehata mengimbau masyarakat agar tidak panik menyusul penyebaran pneumonia misterius.
Baca Juga: Ini yang Perlu Anda Ketahui soal Pneumonia di China Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr. Imran Pambudi mengatakan, masyarakat sebaiknya justru meningkatkan kewaspadaan diri terlebih bila melakukan perjalanan ke luar negeri. Melansir laman Kementerian Kesehatan, pneumonia yang saat ini merebak di China pada prinsipnya sama dengan pneumonia yang terjadi di masyarakat sebelumnya yaitu karena infeksi bakteri. Hanya saja, penyebab pneumonia di China banyak disebabkan oleh bakteri mycoplasma pneumoniae.
Bakteeri ini merupakan penyebab umum infeksi pernapasan sebelum Covid-19. Adapun masa inkubasinya cukup panjang sehingga penyebarannya tidak secepat virus penyebab Covid-10 dan tingkat fatalitasnya rendah.
Baca Juga: Kasus Pneumonia Misterius Meningkat, Ini Gejala yang Terjadi pada Anak-Anak di China Nah, untuk mencegah penularan di Indonesia, ini langkah-langkah yang perlu dilakukan masyarakat:
- Lakukan vaksin influenza, Covid-19 dan patogen pernapasan lainnya
- Jaga jarak dan hindari kontak dengan orang yang sedang sakit
- Pastikan memiliki ventilasi udara memadai di rumah
- Cuci tangan dengan baik dan benar memakai sabun antiseptik an air mengalir
- Saat merasa sakit jangan keluar rumah
- Tetap gunakan masker saat akan berkegiatan di luar rumah
- Segera ke rumah sakit jika mengalami batuk, susah napas dan demam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Benedicta Alvinta