KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam waktu setahun terakhir, Bitcoin memang telah menunjukkan performa luar biasa. Harga satu Bitcoin meroket dari US% 8.000 di Februari 2020 menjadi US$ 49.000 lebih di 15 Februari 2021. Artinya ledakan harga Bitcoin telah mencapai 612,5% hanya dalam tempo setahun. Hal ini pun tak pelak menimbulkan demam Bitcoin dengan banyaknya investor institusional hingga retail yang turut terjun mengoleksinya. Antusiasme ini pun pada akhirnya menular ke asset atau koin-koin kripto lainnya. Investor atau pembeli ritel pun kemudian mencoba mengoleksi koin-koin kripto lain di luar Bitcoin Namun, tidak semua koin kripto ternyata cukup potensial untuk dikoleksi. Hal ini lantaran koin-koin kripto tersebut tidak memiliki market capitalization yang cukup memadai untuk meningkatkan harganya. Tentu saja seorang investor retail yang masih awam sangat sulit untuk membedakan mana saja koin-koin kripto yang potensial.
Waspada pom-pom koin dalam pasar kripto, apa itu?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam waktu setahun terakhir, Bitcoin memang telah menunjukkan performa luar biasa. Harga satu Bitcoin meroket dari US% 8.000 di Februari 2020 menjadi US$ 49.000 lebih di 15 Februari 2021. Artinya ledakan harga Bitcoin telah mencapai 612,5% hanya dalam tempo setahun. Hal ini pun tak pelak menimbulkan demam Bitcoin dengan banyaknya investor institusional hingga retail yang turut terjun mengoleksinya. Antusiasme ini pun pada akhirnya menular ke asset atau koin-koin kripto lainnya. Investor atau pembeli ritel pun kemudian mencoba mengoleksi koin-koin kripto lain di luar Bitcoin Namun, tidak semua koin kripto ternyata cukup potensial untuk dikoleksi. Hal ini lantaran koin-koin kripto tersebut tidak memiliki market capitalization yang cukup memadai untuk meningkatkan harganya. Tentu saja seorang investor retail yang masih awam sangat sulit untuk membedakan mana saja koin-koin kripto yang potensial.