Waspada Proteinuria, Ini 5 Penyebab Kencing Berbusa dan Pengobatannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami penyebab dan pengobatan kencing berbusa. Kesulitan buang air kecil atau kencing bisa menjadi indikasi adanya suatu masalah kesehatan.

Salah satu situasi yang sering dihadapi oleh anak-anak maupun orang dewasa adalah kondisi urine berbusa.

Kondisi ini terjadi ketika urine yang dikeluarkan mengandung lebih banyak busa dari yang biasanya.


Umumnya, urine hanya mengandung sedikit busa karena terdiri dari zat-zat kimia seperti protein dan zat buih.

Baca Juga: 4 Komplikasi Penyakit Asam Urat, Jangan Anggap Enteng

Penyebab kencing berbusa

Namun, jika busa dalam urine terlihat lebih banyak dan lebih tahan lama, hal ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.

Untuk itu, pastikan Anda memperhatikan dengan baik setiap kali buang air kecil. Apabila merasa sakit pada pinggul periksakan ke petugas medis.

Inilah penyebab dan pertanda penyakit yang mungkin terkait dengan urin atau kencing berbusa dilansir dari Healthline.

Baca Juga: Mentimun Aman dan Baik Dikonsumsi Penderita Asam Urat?

1. Proteinuria

Pertama-tama, kenali istilah Proteinuria yang dapat menyebabkan urin berbusa. Ini menggambarkan situasi di mana urin mengandung tingkat protein yang tinggi.

Keadaan ini mungkin menjadi petunjuk adanya masalah pada ginjal, seperti kerusakan pada glomerulus, bagian yang bertanggung jawab untuk menyaring zat berbahaya dari darah.

Kondisi seperti glomerulonefritis atau penyakit ginjal polikistik dapat menciptakan proteinuria dan kencing berbusa.

2. Gangguan ginjal

Selain itu, kencing berbusa dapat menandakan adanya gangguan pada ginjal. Penyakit seperti sindrom nefrotik atau gagal ginjal dapat menciptakan urin yang mengandung busa.

Gangguan ini bisa memengaruhi kapasitas ginjal untuk menyaring protein dengan efisien, sehingga protein dapat diekskresikan dalam urin dan menyebabkan busa.

3. Infeksi saluran kemih

Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang terjadi pada bagian atas saluran kemih, seperti ginjal, dapat menciptakan busa dalam urin. Ini diakibatkan oleh keberadaan bakteri yang menginfeksi saluran kemih dan menyebabkan terbentuknya zat berbusa.

4. Diabetes

Penyebab kencing berbusa juga dapat menunjukkan adanya tanda diabetes. Pada diabetes yang tidak terkendali, tingginya kadar gula darah dapat memaksa ginjal untuk bekerja lebih keras dan mengeluarkan glukosa ke dalam urin.

Prinsip ini bisa menyebabkan kencing berbusa. Tentu saja, penting untuk memeriksa kadar gula darah untuk menghindari masalah lebih lanjut.

5. Konsumsi obat

Terakhir, kencing berbusa dapat disebabkan oleh konsumsi obat tertentu. Pemakaian obat-obatan seperti antiinflamasi nonsteroid (OAINS) ibuprofen dapat menghasilkan kencing berbusa pada beberapa individu.

Tidak perlu khawatir tentang kondisi ini, namun disarankan untuk memantau dan memberitahu dokter setelah menghentikan penggunaan obat tersebut.

Jika kencing berbusa terus-menerus atau disertai gejala lain seperti nyeri atau demam, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan diagnosis yang akurat. Sebagai langkah awal, Anda dapat merawat gejala kencing berbusa untuk mencegah penyakit lebih lanjut.

Pengobatan urin berbusa

Dalam mengobati kencing berbusa, terlebih jika itu merupakan gejala yang berkepanjangan atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, disarankan untuk mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Berkonsultasi dengan dokter

Jika Anda mengalami kencing berbusa yang tidak biasa atau mengkhawatirkan, langkah pertama yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan tes yang diperlukan untuk menentukan penyebabnya.

2. Mengelola penyakit penyebab

Apabila kencing berbusa disebabkan oleh kondisi medis yang mendasari, seperti proteinuria atau infeksi saluran kemih, pengobatan penyakit tersebut akan membantu mengatasi kencing berbusa. Mengikuti rekomendasi dan pengobatan yang diresepkan oleh dokter adalah penting untuk mengelola kondisi tersebut.

3. Ubah pola makan

Beberapa kondisi seperti diabetes atau gangguan ginjal dapat mempengaruhi kadar protein dalam urin. Pola makan dengan mengurangi asupan makanan tinggi protein, seperti daging merah dan produk susu, serta mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran dan biji-bijian, dapat membantu mengurangi kencing berbusa.

4. Minum cukup air

Anda bisa memastikan terhidrasi dengan baik dengan minum cukup air setiap hari juga dapat membantu mengurangi kencing berbusa. Air yang cukup dapat membantu membersihkan ginjal dan mengurangi kemungkinan terbentuknya busa berlebihan dalam urin.

5. Hindari faktor pemicu

Beberapa faktor seperti stres, kelelahan, atau konsumsi alkohol dapat memperburuk kencing berbusa. Hindari faktor-faktor pemicu tersebut jika memungkinkan untuk membantu mengurangi gejala kencing berbusa.

Itulah sederet informasi yang tentu membuat Anda memulai waspada terkait kondisi kencing berbusa beserta cara mengatasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News