Waspada! Sejumlah Risiko Ini Membayangi Prospek Inflasi Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi Indonesia pada akhir kuartal III-2023 atau pada September 2023 tercatat 2,28% secara tahunan (year on year/YoY). 

Dengan demikian, berarti inflasi masih berada di kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 2% YoY hingga 4% YoY. 

Meski begitu, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengingatkan Indonesia perlu untuk berhati-hati dengan risiko yang membayang inflasi di kuartal IV-2023. 


David bilang, salah satu yang perlu diwaspadai adalah pergerakan inflasi makanan sehubungan dengan adanya peristiwa kekeringan. 

Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah di Perdagangan Awal Pekan, Senin (2/10)

"Ada El-Nino, sehingga perlu waspada terkait inflasi kuartal IV-2023," terang David kepada Kontan.co.id, Senin (2/10). 

David juga mewanti-wanti masalah tren kenaikan harga komoditas, terutama minyak. 

Bagaimanapun, harga minyak dunia yang meningkat akan memengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. 

David juga memperingatkan mengenai inflasi barang impor (imported inflation) karena ada pelemahan nilai tukar rupiah. 

Baca Juga: Beras, Bawang Putih, Daging Ayam Ras Beri Andil Besar ke Inflasi Harga Bergejolak

Dengan berbagai risiko yang ada, David berpesan agar otoritas bahu membahu dalam menanggulanginya. 

Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menjamin ketersediaan suplai yang berkaitan dengan pangan. 

"Stabilisasi harga pangan terus dilakukan via operasi pasar, dan memastikan distribusi ketersediaan bahan pangan antardaerah," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi