Waspada Sinar UV Berbahaya Ekstrem, Hindari Keluar di Siang Hari (9/2)!



MOMSMONEY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) prediksi paparan sinar UV berbahaya masih berlanjut pada siang hari ini, Jumat, 9 Februari 2024. 

Kadar atau level bahaya sinar UV ini akan terasa dari sedang, tinggi, sangat tinggi hingga ekstrem. Saat Anda terpapar sinar UV yang menunjukkan risiko berbahaya sangat tinggi, Anda berisiko menalami kerusakan kulit dan mata serta dapat terbakar dengan cepat. 

Baca Juga: Promo The Body Shop Fortune in February, Diskon 30% Berlaku 3-13 Februari 2024


Nah bagi orang yang terpapar sinar UV level ekstrem tanpa pelindung diperlukan semua tindakan pencegahan karena kulit dan mata dapat rusak dan terbakar dalam hitungan menit. 

Sinar UV berbahaya sangat tinggi hingga ekstrem dirasakan di waktu yang berbeda di setiap daerah. Di Maluku sinar UV berbahaya ekstrem dirasakan mulai pukul 11.00 WIT dan berlangsung hingga 13.00 WIT. Di Papua mulai dirasakan pada pukul 10.00 WIT hingga 13.00 WIT. 

Sinar UV berbahaya sangat tinggi hingga ekstrem baru dirasakan di Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara pukul 10.00 WITA hingga pukul 13.00 WITA. Sedangkan di Jawa, Kalimantan dan Sumatera dirasakan mulai pukul 10.00 WIB. Khusus di Jawa sinar UV berbahaya ekstrem dirasakan hingga pukul 12.00 WIB. Sedangkan di Sumatera dan Kalimantan sudah mereda sejak pukul 12.00 WIB.

Baca Juga: Apakah Timun Bisa Menurunkan Darah Tinggi? Cek Jawabannya Disini!

Jika Anda harus beraktivitas di luar rumah sejak siang maka gunakan perlindungan yang diperlukan. sebaiknya hindari paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga 5 sore. Anda juga disarankan tetap berada di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari. 

Kenakan pelindung seperti topi lebar dan kacamata hitam anti sinar UV saat berada di luar ruangan. Serta oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam setelah berenang atau berkeringat. Hindari juga permukaan pasir, air dan salju karena akan meningkatkan paparan UV. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Benedicta Alvinta