KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jika Anda menerima sebuah pesan di email yang meminta Anda mengklik tautan tertentu dan memasukkan data-data sangat pribadi Anda, lebih baik abaikan saja. Kanit I Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvino Edward mengatakan, bisa jadi pesan tersebut merupakan spamming, salah satu modus pembobolan kartu kredit. "Jadi, para pembobol akan membeli data email dari berbagai belahan dunia dan mengirim pesan spam (sampah)," kata Malvino di Mapolda Metro Jaya, Senin (10/12). Ia mengatakan, biasanya pesan ini berisi tautan tertentu yang memerintahkan pemilik akun mengeklik tautan tertentu. Setelah itu pemilik email diminta untuk memasukkan data tertentu, misalnya data kartu kredit. "Misalkan mengatasnamakan perusahaan tertentu, dia memberi tahu kalau kita dapat hadiah. Lalu kita diminta memasukkan data sangat pribadi seperti angka yang ada di balik kartu kredit," ujar dia.
Waspada, spamming email jadi modus baru bobol kartu kredit
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jika Anda menerima sebuah pesan di email yang meminta Anda mengklik tautan tertentu dan memasukkan data-data sangat pribadi Anda, lebih baik abaikan saja. Kanit I Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvino Edward mengatakan, bisa jadi pesan tersebut merupakan spamming, salah satu modus pembobolan kartu kredit. "Jadi, para pembobol akan membeli data email dari berbagai belahan dunia dan mengirim pesan spam (sampah)," kata Malvino di Mapolda Metro Jaya, Senin (10/12). Ia mengatakan, biasanya pesan ini berisi tautan tertentu yang memerintahkan pemilik akun mengeklik tautan tertentu. Setelah itu pemilik email diminta untuk memasukkan data tertentu, misalnya data kartu kredit. "Misalkan mengatasnamakan perusahaan tertentu, dia memberi tahu kalau kita dapat hadiah. Lalu kita diminta memasukkan data sangat pribadi seperti angka yang ada di balik kartu kredit," ujar dia.