KONTAN.CO.ID - Waspada, virus cacar monyet semakin menyebar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, hanya dalam tiga minggu, ada 780 kasus di 27 negara yang bukan endemik virus cacar monyet. Menurut WHO, clade virus Afrika Barat teridentifikasi dari sampel kasus sejauh ini, dengan sebagian besar kasus dengan riwayat perjalanan ke negara-negara di Eropa dan Amerika Utara dibanding Afrika Barat atau Tengah, wilayah endemik virus monkeypox. Konfirmasi kasus cacar monyet pada orang yang tidak melakukan perjalanan ke daerah endemik adalah atipikal. Karena itu, WHO menyebutkan, satu kasus cacar monyet di negara non-endemik dianggap sebagai wabah.
Sementara sebagian besar kasus tidak terkait dengan perjalanan dari daerah endemik, WHO mengungkapkan, sejumlah negara juga melaporkan beberapa kecil kasus pada pelancong dari Nigeria, seperti yang telah diamati sebelumnya. Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Makin Menyebar, Mayoritas Menyebar Lewat Hubungan Seksual "Kemunculan cacar monyet yang tiba-tiba dan tidak terduga secara bersamaan di beberapa negara non-endemik menunjukkan, mungkin ada transmisi yang tidak terdeteksi untuk beberapa durasi waktu yang tidak diketahui diikuti oleh peristiwa penguat baru-baru ini," kata WHO dalam pernyataan yang diterima Kontan.co.id, Senin (6/6). Meski begitu, WHO menilai, risiko cacar monyet di tingkat global masih moderat, mengingat ini adalah pertama kalinya banyak kasus dan klaster terjadi secara bersamaan di negara-negara non-endemik dan endemik. "Penyelidikan epidemiologi sedang berlangsung," imbuh WHO. Sementara seorang pelancong yang transit melalui Singapura ke Australia pekan lalu dinyatakan positif cacar monyet, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan pada Senin (6/6). Baca Juga: Penumpang Transit Positif Cacar Monyet, Singapura Tempatkan 13 Orang dalam Pengawasan Pria itu berangkat dari Barcelona, Spanyol, pada 1 Juni dan tiba di Bandara Changi hari berikutnya. Dia tetap berada di area transit holding di Bandara Changi sampai keberangkatannya ke Sydney di hari yang sama. Dia tiba di Sydney pada 3 Juni dan dinyatakan positif mengidap cacar monyet. Hanya, Kementerian Kesehatan Singapura memastikan, pria itu tidak mengunjungi daerah lain di Bandara Changi. "Karena kasus tidak masuk ke Singapura atau berinteraksi dengan orang-orang di komunitas, saat ini tidak ada risiko penularan komunitas yang signifikan," kata Kementerian Kesehatan Singapura, seperti dikutip Channel News Asia. "Namun, sebagai tindakan pencegahan, kami telah melakukan pelacakan kontak untuk dua penerbangan yang terkena dampak, dan mereka yang mungkin telah melakukan kontak dengan pelancong di area transit bandara," sebut mereka. Baca Juga: 2 Jenis Virus Monkeypox Terdeteksi di AS, Ini Cici-Ciri Gejala Cacar Monyet