Waspada! Virus corona paling menular dalam 5 hari pertama gejala muncul



KONTAN.CO.ID - LONDON. Orang yang mengidap virus corona kemungkinan besar akan sangat menular pada minggu pertama setelah gejala muncul. Ini merupakan hasil penelitian baru yang dilakukan di Universitas St Andrews Skotlandia.

Melansir Arab News, studi tersebut menunjukkan bahwa biasanya dalam waktu lima hari sejak gejala pertama kali muncul, orang paling berisiko menularkan virus.

Para peneliti mengatakan, temuan itu menyoroti pentingnya menghindari kontak dengan orang lain segera setelah gejala muncul, dan menjelaskan mengapa virus begitu sulit untuk dikendalikan.


“Ini adalah tinjauan sistematis dan meta-analisis pertama yang secara komprehensif memeriksa dan membandingkan viral load dan pelepasan untuk ... tiga virus corona pada manusia,” kata pimpinan tim riset Muge Cevik.

Baca Juga: Wabah tak terkendali, panic buying tisu toilet kembali melanda Amerika

“Ini memberikan penjelasan yang jelas mengapa Sars-CoV-2 menyebar lebih efisien daripada Sars-CoV (SARS) dan Mers-CoV (MERS) dan jauh lebih sulit untuk ditahan,” tambahnya.

Dia juga menjelaskan, temuan mereka sejalan dengan penelitian pelacakan kontak yang memberi kesan bahwa sebagian besar peristiwa penularan virus terjadi sangat awal, dan terutama dalam lima hari pertama setelah timbulnya gejala, yang menunjukkan pentingnya isolasi diri segera setelah gejala mulai.

Baca Juga: Uji klinis vaksin Covid-19 tahap akhir tengah berlangsung dan siap dipasarkan

“Kami juga perlu meningkatkan kesadaran publik tentang berbagai gejala yang terkait dengan penyakit, termasuk gejala ringan yang mungkin terjadi lebih awal selama infeksi dibandingkan gejala yang lebih menonjol seperti batuk atau demam,” urainya seperti dikutip dari Arab News.

Temuan ini berbeda dengan wabah sebelumnya, seperti SARS dan MERS, di mana tingkat penularan mencapai puncaknya antara tujuh dan 14 hari setelah gejala pertama kali muncul, membuat mereka jauh lebih mudah dikendalikan.

Selanjutnya: WHO larang penggunaan obat remdesivir untuk pasien Covid-19

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie