Waspada virus corona, pelabuhan Tanjung Priok perketat pemeriksaan kapal dari China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengantisipasi masuknya virus corona, PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) memperketat prosedur penanganan masuknya kapal barang maupun penumpang dari luar negeri, khususnya dari China. 

“Kapal dari China harus dikarantina dulu sebelum masuk ke dermaga. Kapal itu baru bisa masuk dan melakukan bongkar muat di dermaga jika sudah ada kepastian bahwa kapal berikut awaknya itu steril dari virus corona,” kata Direktur Operasional IPC Prasetyadi dikutip dalam siaran persnya, Selasa (11/2). 

Baca Juga: Kekhawatiran virus corona meluas, investor malah tinggalkan emas


Berdasarkan data dari Pelabuhan Tanjung Priok, dalam satu bulan rata-rata ada 20-an kapal dari China yang masuk dan melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. 

Berdasarkan pedoman itu, Prasetyadi menjelaskan, IPC terus berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk melakukan upaya antisipasi masuknya virus corona melalui pelabuhan. 

Sementara itu, di terminal penumpang pemantauan dengan menggunakan pemindai suhu tubuh (thermal detector) terus diperketat, terutama terhadap penumpang dari China dan negara-negara yang memiliki potensi terjangkit virus corona. 

“Kami sangat prihatin atas penyebaran virus corona, dan berharap masalah ini bisa segera teratasi,” ujarnya. 

Menurut Prasetyadi, sejak Januari lalu, IPC mewajibkan seluruh staf operasional pada lini terdepan (frontline) di semua pelabuhan yang dikelola IPC mengenakan masker N95, yang dijadikan masker standar pencegahan virus corona.

Baca Juga: Roda ekonomi di China disebut stabil di tengah virus corona

“Memang ada penambahan prosedur operasional di lapangan. Tetapi hal ini harus dilakukan untuk memperkecil risiko penularan,” ujarnya. (Kiki Safitri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Waspada Virus Corona, Pelabuhan Tanjung Priok Perketat Pemeriksaan Kapal dari China"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi