Waspada Wabah Leptospirosis, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya Menurut Kemenkes



KONTAN.CO.ID - Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. Leptospirosis menular dari hewan ke manusia dan dapat berakibat kematian. 

Leptospirosis adalah penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus berupa bakteri yang masuk melalui kulit yang lecet atau selaput lendir pada saat kontak dengan banjir atau genangan air sungai hingga selokan dan lumpur.

Nah, leptospirosis adalah penyakit yang rawan menular saat musim hujan lantaran bakteri ini bisa berada di air, tanah becek, atau lumpur yang muncul karena hujan. 


Selain itu, penularan penyakit Leptospirosis juga bisa disebabkan oleh bakteri leptospira yang ditularkan melalui hewan. Lantas, apa saja gejala Leptospirosis? 

Baca Juga: 7 Manfaat Air Kelapa untuk Kesehatan yang Luar Biasa

Sumber penularan Leptospirosis

Dirangkum dari laman resmi Kementerian Kesehatan, berikut adalah berbagai jenis hewan yang bisa menjadi sumber penularan penyakit leptospirosis:

  • Tikus
  • Kucing
  • Anjing
  • Sapi
  • Babi
  • Kambing
Baca Juga: Pantangan Asam Urat, Simak Cara Mengobati Asam Urat dengan Cuka Apel

Gejala Leptospirosis

Sementara itu, gejala Leptospirosis antara lain:

  • Demam 38,5 derajat Celcius
  • Sakit kepala
  • Badan lemah
  • Nyeri otot betis hingga kesulitan berjalan
  • Kemerahan pada selaput putih mata 
  • Kekuningan (ikterik) pada mata dan kulit
Baca Juga: Cek 5 Manfaat Jus Tomat untuk Kesehatan Tubuh

Cara mencegah Leptospirosis 

Agar tidak tertular penyakit Leptospirosis, maka berikut adalah beberapa cara mencegah Leptospirosis:

  • Simpan makanan dan minuman agar aman dari tikus
  • Cuci tangan dan kaki dengan sabun setelah terpapar air banjir, tanah becek, atau lumpur
  • Menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan 3M Plus
  • Memasang perangkap tikus
  • Tutup luka dengan perban anti air dan selalu bersihkan luka 
Jika mengalami gejala Leptospirosis dan memiliki riwayat terpapar air banjir, tanah becek, atau lumpur dalam dua minggu sebelum sakit, maka segera ke Puskesmas atau Fasyankes terdekat. 

Baca Juga: Waspadai Risiko Tinggi Berinvestasi pada Saham-Saham yang Baru IPO di BEI

Wabah Leptospirosis

Banjir dan rob yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini membuat kita harus waspada terhadap dampaknya, yaitu munculnya bakteri Leptospirosis. Bakteri yang timbul dari dampak kencing tikus ini ternyata berbahaya, terutama bagi mereka penderita komorbid.

Dikutip dari Kompas TV (6/3/2023), Abdul Hakam, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang menegaskan, di Kota Semarang tercatat ada 18 kasus dan lima di antaranya meninggal akibat bakteri leptospirosis. 

Abdul Hakam menambahkan, ada beberapa gejala Leptospirosis yakni demam, mata menguning dan nyeri pada bagian betis.“Selain karena Leptospirosis, lima orang yang meninggal dunia itu juga menderita penyakit penyerta,”kata Hakam.

Baca Juga: Minyak Kanola Baik atau Buruk untuk Kesehatan?

Di Kota Semarang ada beberapa kecamatan yang tinggi angka kasus Leptospirosisnya, yaitu Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Tembalang dan Kecamatan Candisari.

Untuk meminimalisir kasus Leptospirosis, dinas kesehatan meminta agar petugas puskesmas aktif melakukan skrining setelah terjadi banjir. Karena penyebaran bakterinya yang cukup cepat dan akan semakin berbahaya bagi orang yang mempunyai komorbid.

Demikian informasi mengenai penyakit Leptospirosis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News