Waspadai Dampak Pelemahan Pasar Properti Global ke Tanah Air, Begini Strategi MTLA



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) menyatakan bahwa pasar properti di Indonesia, khususnya produk rumah sebagai tempat tinggal kondisinya masih cukup baik di tahun 2023 ini. Meski begitu, pihaknya tetap menyiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan minat para calon pembeli. 

Sebelumnya, Colliers Indonesia dalam publikasi ”Market Insights: Impact of Global Property Market on the Indonesian Property Market”, Juni 2023, menyebut kondisi pasar properti di luar Indonesia telah terdampak negatif oleh peningkatan suku bunga acuan bank sentral.

Pelemahan pasar properti di sejumlah pasar global tersebut perlu diwaspadai karena dinilai dapat memiliki efek domino terhadap pasar properti di Indonesia.


Baca Juga: Hingga Kuaratal I, Metropolitan Land (MTLA) Sudah Serap Belanja Modal Rp 155 Miliar

Menanggapi hal tersebut, Direktur Metropolitan Land Olivia Surodjo mengaku bahwa pihaknya telah menyiapkan beragam program demi meringankan biaya para konsumen yang hendak membeli sebuah rumah. Maklumlah, pembelian rumah di proyek MTLA memang mayoritasnya menggunakan cara bayar KPR.

Program-program tersebut meliputi, subsidi DP, bebas biaya-biaya surat dan KPR sehingga pembayaran di awal sebelum akad tidak memberatkan. 

“Beberapa perbankan memberikan program KPR dengan bunga rata-rata masih di bawah 10% untuk tenor 10 tahun dan program tersebut masih menarik untuk pembeli, ditambah developer juga mensubsidi biaya KPR sehingga meringankan pembeli.” ungkap Olivia, kepada Kontan.co.id, Senin (3/7). 

Di samping itu MTLA juga menawarkan produk yang compact dan sistem rumah tumbuh. Keuntungannya, para konsumen bisa membeli rumahnya terlebih dahulu, baru kemudian melakukan penambahan ruangan jika diperlukan.

 
MTLA Chart by TradingView

Dengan demikian, perseroan masih optimistis dengan prospek pasar properti di Tanah Air, “dan program KPR dari perbankan dapat diserap oleh calon pembeli rumah,” tambahnya. 

Pada tahun ini, MTLA menargetkan pendapatan Rp 1,8 triliun. Adapun, sebagian besar atau 70% di antaranya berasal dari penjualan rumah, termasuk persiapan untuk proyek baru Metland Cikarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .