JAKARTA. Penyebab tingginya laju inflasi Januari tahun ini yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) masih perlu diwaspadai. Bahkan, penyebab inflasi Januari tersebut berpeluang mengerek lagi inflasi di bulan ini hingga bulan Mei mendatang. BPS mencatat, inflasi Januari 2017 sebesar 0,97% dan 3,49% year on year (YoY). Angka tersebut jauh lebih tinggi ketimbang perkiraan Bank Indonesia (BI) sebesar 0,6%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penyumbang utama tingginya inflasi tersebut yaitu kenaikan biaya administrasi pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), penyesuaian tarif listrik untuk daya 900 volt ampere (VA), harga bahan bakar minyak (BBM) dan rokok.
Waspadai inflasi hingga Mei mendatang
JAKARTA. Penyebab tingginya laju inflasi Januari tahun ini yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) masih perlu diwaspadai. Bahkan, penyebab inflasi Januari tersebut berpeluang mengerek lagi inflasi di bulan ini hingga bulan Mei mendatang. BPS mencatat, inflasi Januari 2017 sebesar 0,97% dan 3,49% year on year (YoY). Angka tersebut jauh lebih tinggi ketimbang perkiraan Bank Indonesia (BI) sebesar 0,6%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penyumbang utama tingginya inflasi tersebut yaitu kenaikan biaya administrasi pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), penyesuaian tarif listrik untuk daya 900 volt ampere (VA), harga bahan bakar minyak (BBM) dan rokok.