KONTAN.CO.ID - Investasi adalah hal yang saat ini mulai gemar dilakukan oleh banyak kalangan bahkan anak muda. Umumnya, orang yang berinvestasi mengharapkan dana yang diinvestasikan mendapatkan keuntungan setelah jangka panjang. Contohnya, berinvestasi di pasar modal. Naik turunnya harga memang tidak dapat benar-benar diprediksi. Namun, dalam jangka waktu tahunan, nilai saham, obligasi, dan reksa dana cenderung meningkat. Nah, namun tidak jarang masyarakat yang terpikat dengan investasi bodong yang menjanjikan keuntungan banyak dalam waktu singkat. Salah satunya investasi bodong modus robot trading seperti yang menjerat Indra Kesuma (Indra Kenz), Fakar Suhartami Pratama (Fakarich) hingga Doni Salmanan.
Untuk itu,
Lifepal.co.id,
insurance marketplace membagikan beberapa tips yang dapat berguna untuk diketahui sebelum Anda memilih investasi dengan tepat.
Baca Juga: Sektor Properti Diperkirakan Tumbuh Tahun 2023, Pengembang Mulai Rilis Produk-produk Tips memilih investasi agar tidak terjerat investasi bodong
Dirangkum dari keterangan resmi
Lifepal, berikut adalah tips melakukan investasi agar tidak terjerat investasi bodong dari Benny Fajarai, Co-Founder dari
Lifepal.co.id: 1. Cek selak beluk dan legalitas badan yang menyediakan investasi tersebut Luangkan waktu untuk melakukan riset terhadap lembaga atau perusahaan yang menawarkan investasi. Dengan memiliki informasi lebih detail termasuk mengenai legalitasnya, tentu Anda akan semakin lebih tenang ketika mengeluarkan uang untuk investasi. Salah satu hal penting yang bisa Anda lakukan adalah memastikan apakah lembaga terkait memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jangan hanya terpaku dari satu sumber informasi saja seperti statement dari perusahaan investasi bahwa perusahaannya telah terdaftar di OJK.
Baca Juga: Warren Buffett: Investasi Itu Permainan Sederhana 2. Jangan gampang tergiur keuntungan besar tapi perhatikan resikonya juga Ketika Anda ditawarkan sebuah return investasi yang sangat besar dan jauh di atas angka rata-rata, alangkah baiknya untuk tidak langsung setuju atau menerima tawaran tersebut. Salah satu hukum dasarnya bahwa nilai return seiring dengan nilai risiko yang dimilliki. Apabila tawarannya memberikan return yang sangat besar namun dengan nilai risiko yang rendah, maka hal tersebut dapat dipertanyakan.
Baca Juga: Percaya atau Tidak, Robert Kiyosaki Bilang Perak Lebih Bernilai dari Real Estat 3. Jangan cuma ikut-ikutan Jika tidak paham dan tidak mau paham mengenai investasinya, lebih baik tidak ikut-ikutan untuk mengeluarkan anggaran hanya dikarenakan FOMO (Fear Of Missing Out). Keputusan instan untuk ikut-ikutan melakukan investasi tanpa persiapan dan strategi yang tepat sangat rentan. Banyak orang yang merugi di tengah jalan dan kemudian memutuskan untuk langsung berhenti yang tentunya.
Baca Juga: Perbesar Penjualan di Pasar Ekspor, Berikut Strategi Kalbe Farma (KLBF) 4. Banyak artis atau influencer yang mempromosikan investasi Jangan langsung melakukan investasi hanya karena Anda melihat promosi dari publik figur idola atau kesayangan. Banyaknya publik figur yang terseret dalam pemeriksaan bahkan turut menjadi korban menunjukkan fakta bahwa kehadiran mereka tidak serta merta menjamin Anda akan memperoleh keuntungan sesuai dengan yang dijanjikan.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Koreksi di Pagi Ini (13/2), Simak Sentimennya 5. Bekali diri mulai dari tabungan hingga asuransi Jangan lupa bahwa di dalam dunia investasi pasti ada kemungkinan nilai investasi kita merugi. Oleh karena itu, persiapkan rencana cadangan apabila hal itu berjalan tidak sesuai yang kita harapkan, mulai dari dana darurat. Kemudian jangan tempatkan seluruh uang pada instrumen investasi, hingga memiliki asuransi untuk melindungi diri maupun keluarga dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News